KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Angka tingkat kematian akibat penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan peningkatan di awal bulan Juli 2021.
Berdasarkan data rilis resmi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor pada Kamis (8/7/2021), total kasus baru Covid-19 telah mencapai 22.670 orang.
Rincian dari jumlah tersebut, kasus konfirmasi aktif atau masih sakit sebanyak 2.341 pasien. Sedangkan untuk angka kasus sembuh sebanyak 20.137 orang.
Baca juga: Soal Mobilitas Warganya, Bupati Bogor Minta Gubernur DKI Jakarta Perketat Aturan di Perkantoran
Kemudian, kasus meninggal sebanyak 186 orang, termasuk di dalamnya ada tenaga kesehatan.
Tercatat ada penambahan 23 kasus konfirmasi meninggal dunia dalam 24 jam terakhir ini.
Penambahan kasus yang meninggal sebelumnya juga terjadi, yaitu sebanyak 16 kasus, 19 kasus, 14 kasus, dan 1 kasus di awal bulan Juli.
Baca juga: Bupati Bogor: Harus Ada Perangkat Desa yang Bisa Dihubungi soal Covid-19
Dengan demikian, total jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam lima hari terakhir sebanyak 73 orang.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, jumlah 23 kasus kematian pasien Covid-19 itu menjadi rekor tertinggi dalam lima hari terakhir.
"Data monitoring harian kewaspadaan infeksi Covid-19 punya kita tercatat hari ini tambahan 23 kasus konfirmasi meninggal dunia, selain itu juga ada tambahan 320 konfirmasi positif," kata Ade melalui keterangan tertulisnya, Kamis.
Ade menjelaskan, tahun kedua pandemi Covid-19 merupakan tahun yang cukup tinggi terjadi peningkatan kasus.
Mulai pasca liburan akhir tahun 2020, hingga diterapkannya peraturan pembatasan kegiatan masyarakat pada bulan Maret, secara bertahap angka konfirmasi positif menurun drastis dalam dua bulan.
Namun, pada bulan Juli terjadi lonjakan yang sangat signifikan akibat adanya libur lebaran.
"Justru di awal bulan Juli ini jumlah kasus terkonfirmasi hingga meninggal mengalami peningkatan lebih banyak. Dalam lima hari, jumlah kasus konfirmasi sudah mencapai setengah dari capaian di bulan sebelumnya. Jika hal ini dibiarkan, maka akan terjadi lonjakan kasus yang melebihi bulan Juni. Hal ini bisa dilihat dari lonjakan rata-rata harian yang meningkat lebih dari dua kali lipat,” ungkap Ade.
Ade menambahkan, penerapan PPKM Mikro di Kabupaten Bogor telah menunjukkan hasil signifikan yang menunjukkan penurunan angka kasus konfirmasi aktif harian menurun cukup drastis.
Hal ini terlihat, sambung dia, dari adanya penurunan jumlah kasus yang signifikan pada bulan Maret dan April.
“Hanya saja lonjakan kasus harian positif Covid-19 mulai terjadi pada awal bulan Juni yang semula sebanyak 333 kasus menjadi 1.035 kasus pada akhir bulan Juni. Sehingga mengalami pertambahan sebanyak 702 kasus per bulan. Sedangkan pada bulan Juli yang baru lima hari saja sudah mengalami pertambahan sebanyak 921 kasus,” bebernya.
Oleh sebab itu, Ade menegaskan akan mengoptimalkan penerapan PPKM Darurat melalui cara persuasif maupun penegakan hukum dengan melibatkan Satpol-PP, TNI dan Polri.
Kemudian, mengoptimalkan tugas dan fungsi Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan, desa dan kelurahan agar melakukan monitoring dan memastikan penerapan prokes.
Selanjutnya, penelusuran kontak erat dengan melibatkan unsur Polsek, Koramil, Satpol-PP, Linmas dan RT/RW
"Kita mulai menyediakan pusat isolasi mandiri tingkat kecamatan atau tingkat desa serta kelurahan untuk warga yang terpapar Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan," jelas Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.