Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Puskesmas Dikeroyok Saat Pertahankan Tabung Oksigen yang Akan Diambil Paksa, Ini Faktanya

Kompas.com - 05/07/2021, 07:26 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung, bernama Rendy Kurniawan (26) dikeroyok tiga orang tak dikenal saat pertahankan tabung oksigen yang akan diambil paksa, pada Minggu (4/7/2021) dini hari.

Sebelum pengeroyokan itu terjadi, para pelaku mengaku keluarga pejabat di Dinas Kesehatan Bandar Lampung.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar dan luka dalam di bagian kepala.

Terkait dengan kejadian itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meminta para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap perawat tersebut harus diproses hukum.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Kronologi kejadian

Rendy Kurniawan (26) perawat Puskesmas Kedaton yang dipukuli tiga orang tak dikenal akibat mempertahankan tabung oksigen yang ingin diambil paksa.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Rendy Kurniawan (26) perawat Puskesmas Kedaton yang dipukuli tiga orang tak dikenal akibat mempertahankan tabung oksigen yang ingin diambil paksa.

Rendy mengatakan, kejadian yang dialaminya berawal saat para pelaku datang ke puskesmas untuk menanyakan ketersediaan tabung oksigen yang masih terisi.

Saat itu, dijawab oleh temannya masih ada persediaan. Namun, hanya dikhususkan untuk perawatan pasien di puskesmas.

"Permintaan itu ditolak, karena itu kan punya puskesmas yang stand by di puskes, jadi memang nggak bisa dipinjamkan," kata Rendy ditemui di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM), Minggu siang.

Karena tak dipinjamkan, ketiga pelaku berusaha mengambil paksa tabung itu.

Saat itu, Rendy mengaku melihat rekannya didorong oleh tiga orang pria itu yang hendak mengambil tabung oksigen di puskesmas.

Melihat itu, kata Rendy, ia langsung menolong rekannya. Namun naas, ia malah dikeroyok oleh ketiga pelaku.

Setelah memukul korban, ketiga pelaku langsung melarikan diri.

Baca juga: Tak Dipinjami Tabung Oksigen, 3 OTK Keroyok Perawat Puskesmas, Begini Kronologinya

 

2. Mengaku keluarga pejabat Dinkes Lampung

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Kata Rendy, sebelum peristiwa pengeroyokan yang dialaminya, pelaku mengaku keluarga pejabat di Dinas Kesehatan Bandar Lampung.

"Bilangnya mereka itu adiknya salah satu pejabat. Tapi karena tabung itu penting untuk puskesmas kalau ada pasien, tetap tidak saya kasih," ujarnya.

Meskipun ketiga pelaku mengaku keluarga pejabat Dinkes Bandar Lampung, lanjut Redny, ia tetap tidak mengizinkan mereka untuk membawa tabung oksigen tersebut.

"Mereka ingin membawa tabung oksigen punya puskes, tapi kan tabung itu enggak bisa dibawa atau dipinjam, jadi permintaan mereka kami tolak," ungkapnya.

Baca juga: 3 Pengeroyok Perawat Puskesmas di Bandar Lampung Mengaku Keluarga Pejabat Dinkes

 

3. Tanggapan Wali Kota Bandar Lampung

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Ilmuwan menilai Covid-19 dapat memicu munculnya jamur super di rumah sakit, yang dapat menginfeksi tenaga kesehatan dan pasien dengan Covid-19 di Brasil.SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Ilmuwan menilai Covid-19 dapat memicu munculnya jamur super di rumah sakit, yang dapat menginfeksi tenaga kesehatan dan pasien dengan Covid-19 di Brasil.

Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menilai, perbuatan yang dilakukan pelaku sangat biadab.

Kata Eva, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, perawat dan tenaga kesehatan adalah barisan terdepan dalam menghadapi virus tersebut.

"Perawat ini kan sudah berjuang mati-matian, bahkan yang di tingkat puskesmas di masa pandemi ini. Namun ini justru dipukuli," kata Eva.

Kata Eva, alasan pelaku melakukan penganiayaan terhadap perawat karena tabung oksigen langka tidak masuk akal.

"Kita, sekarang kalau ada pasien yang isolasi mandiri bisa lapor ke kelurahan, kita urus juga," ujanya.

Baca juga: Perawat Puskesmas Dikeroyok 3 Orang yang Akan Ambil Paksa Tabung Oksigen

 

4. Minta pelaku diproses hukum

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Terkait dengan pengakuan korban yang mengatakan para pelaku mencatut nama salah seorang pejabat di dinkes, Eva mengatakan, jika pun benar hendaknya tidak menggunakan kekuasaan untuk berbuat semena-mena.

"Jangan hanya karena punya kekuasaan jadi berbuat semaunya," ujarnya.

Ia pun meminta kepada penegak hukum untuk dapat mengusut tuntas kasus ini.

"Kita mau ini diusut tuntas," ujarnya.

Baca juga: Akhir Perjalanan Kompol IZ yang Jadi Kurir Sabu 16 Kg, Dipecat, Terancam Penjara Seumur Hidup dan Dicap Pengkhianat Bangsa

 

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Khairina, Donny Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com