Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Puskesmas Dikeroyok 3 Orang yang Akan Ambil Paksa Tabung Oksigen

Kompas.com - 04/07/2021, 13:02 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang perawat puskesmas di Bandar Lampung dipukuli tiga orang setelah mempertahankan tabung oksigen yang ingin diambil paksa.

Peristiwa ini terjadi di Puskesmas Rawat Inap Kedaton yang berada di Jalan Teuku Umar pada Minggu (4/7/2021) dini hari.

Akibat pemukulan dan pengeroyokan pelaku yang belum diketahui identitasnya itu, sang perawat bernama Rendy Kurniawan (26) mengalami luka memar dan luka dalam di bagian kepala.

Baca juga: Pasokan Oksigen Tiba di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Dirut RS: Kami Berharap ke Depan Lancar

Menurut penuturan korban, peristiwa itu berawal saat dia piket jaga di puskesmas tersebut.

Sekitar pukul 04.30 WIB, datang tiga orang tak dikenal ke puskesmas. Ketiganya menanyakan apakah ada tabung oksigen yang masih terisi di puskesmas tersebut.

Ketiga orang itu berjenis kelamin laki-laki dan berperawakan besar.

"Tadinya teman jaga saya yang ditanya, dijawab masih ada (tabung oksigen)," kata Rendy ditemui di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM), Minggu (4/7/2021) siang.

Korban menambahkan, dia sempat mendengar jika ketiga orang tak dikenal itu ingin membawa tabung oksigen untuk perawatan anggota keluarga mereka.

"Permintaan itu ditolak, karena itu kan punya puskesmas yang stand by di puskes, jadi memang nggak bisa dipinjamkan," kata Rendy.

Baca juga: Bali Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 Khusus bagi Pelaku Perjalanan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Penolakan itu diduga membuat ketiga pelaku naik pitam dan mencoba mengambil paksa tabung oksigen yang ada di dalam puskesmas.

Melihat rekannya didorong dan diintimidasi, Rendy mengatakan, dia mencoba menolong rekannya itu.

Rendy mencoba menenangkan ketiga pelaku sambil menjelaskan bahwa tabung oksigen itu memang tidak bisa dibawa ataupun dipinjam.

Naas, Rendy justru kena hantam dan dipukuli secara keroyokan oleh ketiga pelaku.

Setelah memukuli Rendy, para pelaku langsung melarikan diri.

Terkait hal ini, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana yang secara khusus mendatangi korban di rumah sakit menilai perbuatan ketiga pelaku itu sangat biadab.

"Perawat ini kan sudah berjuang mati-matian, bahkan yang di tingkat puskesmas di masa pandemi ini. Namun ini justru dipukuli," kata Eva.

Eva menambahkan, pihaknya meminta aparat penegak hukum untuk memproses kasus pemukulan dan pengeroyokan tersebut.

Sementara itu, hingga berita ini dibuat, Kapolsek Kedaton Komisaris Ery Hafri yang ingin dikonfirmasi terkait peristiwa ini, belum bisa dihubungi, baik itu via telepon maupun pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com