"Bilangnya mereka itu adiknya salah satu pejabat. Tapi karena tabung itu penting untuk puskesmas kalau ada pasien, tetap tidak saya kasih," ujarnya.
Meskipun ketiga pelaku mengaku keluarga pejabat Dinkes Bandar Lampung, lanjut Redny, ia tetap tidak mengizinkan mereka untuk membawa tabung oksigen tersebut.
"Mereka ingin membawa tabung oksigen punya puskes, tapi kan tabung itu enggak bisa dibawa atau dipinjam, jadi permintaan mereka kami tolak," ungkapnya.
Baca juga: 3 Pengeroyok Perawat Puskesmas di Bandar Lampung Mengaku Keluarga Pejabat Dinkes
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menilai, perbuatan yang dilakukan pelaku sangat biadab.
Kata Eva, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, perawat dan tenaga kesehatan adalah barisan terdepan dalam menghadapi virus tersebut.
"Perawat ini kan sudah berjuang mati-matian, bahkan yang di tingkat puskesmas di masa pandemi ini. Namun ini justru dipukuli," kata Eva.
Kata Eva, alasan pelaku melakukan penganiayaan terhadap perawat karena tabung oksigen langka tidak masuk akal.
"Kita, sekarang kalau ada pasien yang isolasi mandiri bisa lapor ke kelurahan, kita urus juga," ujanya.
Baca juga: Perawat Puskesmas Dikeroyok 3 Orang yang Akan Ambil Paksa Tabung Oksigen
Terkait dengan pengakuan korban yang mengatakan para pelaku mencatut nama salah seorang pejabat di dinkes, Eva mengatakan, jika pun benar hendaknya tidak menggunakan kekuasaan untuk berbuat semena-mena.
"Jangan hanya karena punya kekuasaan jadi berbuat semaunya," ujarnya.
Ia pun meminta kepada penegak hukum untuk dapat mengusut tuntas kasus ini.
"Kita mau ini diusut tuntas," ujarnya.
(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Khairina, Donny Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.