Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

Kompas.com - 04/07/2021, 13:54 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Stok oksigen di rumah sakit rujukan utama Covid-19 di Kabupaten Blitar, RSUD Ngudi Waluyo, saat ini sudah menipis, yaitu hanya cukup untuk dua hari ke depan.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami mengatakan, stok oksigen yang ada di rumah sakit yang dia pimpin saat ini sudah menipis.

"Stok oksigen tinggal untuk dua hari, hari ini dan Senin besok (5/7/2021). Kita masih terus mengupayakan tambahan pasokan oksigen dari distributor," ujar Woro saat dikonfirmasi Kompas.com melalui saluran WhatsApp, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Stok Oksigen Cair Menipis, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Kirim Surat Minta Dukungan

Woro mengatakan, berdasarkan catatan per Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, stok oksigen cair yang ada di tabung sentral penampungan oksigen milik RSUD Ngudi Waluyo sebanyak 4.402 liter.

Jumlah itu, ujarnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien selama dua hari terhitung sejak laporan status tersebut.

Oksigen cair sebanyak itu, ujarnya, ditampung di tabung sentral berukuran raksasa dan disalurkan ke ruang-ruang perawatan intensif terutama bagi pasien Covid-19.

Baca juga: Pasokan Oksigen Tiba di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Dirut RS: Kami Berharap ke Depan Lancar

Selain oksigen cair, ujar Woro, RSUD Ngudi Waluyo juga memiliki stok oksigen yang ada di tabung-tabung yang bisa dipindahkan untuk keperluan lain terutama keperluan darurat.

Oksigen dalam tabung berukuran kecil yaitu 1 meter kubik sebanyak 25, ujarnya, dan oksigen di dalam tabung besar ukuran 6 kubik sebanyak 253 buah.

"Oksigen tabung kecil ini biasanya digunakan untuk pemindahan pasien yang masih membutuhkan pasokan oksigen," jelasnya.

 

Ilustrasi pasien Covid-19 Ilustrasi pasien Covid-19
Kelangkaan

Woro mengakui, sejak beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan oksigen dari distributor pemasok oksigen.

Bukan hanya langka, ujarnya, harga oksigen juga sempat naik terlalu tinggi.

"Mungkin karena diperebutkan orang se-Indonesia," ujarnya.

Saat ini, ujarnya, meski masih langka dan mahal namun harganya sudah turun. Woro menolak memerinci detail harga oksigen saat ini.

"Setelah ada ancaman dari Pak Luhut (Menko Marvest) sekarang sudah turun harganya meskipun masih ada di atas normal," ujarnya.

Woro mengatakan, pihaknya saat sedang berupaya mendapatkan pasokan oksigen untuk memenuhi jumlah stok aman.

"Sekarang kita bisa katakan stok aman itu kan cukup untuk 4 hari ke depan," ujarnya.

Baca juga: RSUP Dr Sardjito Bantah 6 Pasien Covid-19 Meninggal akibat Stok Oksigen Habis

BOR 86 persen

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit

Jumlah pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di RSUD Ngudi Waluyo yang terletak di Kecamatan Wlingi sebanyak 86 orang.

Rinciannya, 78 orang dirawat di ruang isolasi Covid-19 dan 8 orang di ruang perawatan intensif ICU.

Woro mengatakan, RSUD Ngudi Waluyo saat ini memiliki jumlah tempat tidur (bed) untuk pasien Covid-19 sebanyak 100 bed, termasuk 12 bed ICU.

Dari 8 pasien di ICU, ujarnya, 4 di antaranya mendapatkan terapi oksigenasi menggunakan ventilator, 2 pasien dengan HFNC, dan 2 sisanya menggunakan nasal canul.

Tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Blitar sangat tinggi.

Berdasarkan laporan Satgas Covid-19 per Sabtu (3/7/2021), akumulasi kematian dengan Covid-19 mencapai 758 atau 11,94 persen dari total akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 6.344.*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com