Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Bersiap "Lockdown" 700-an RT di 11 Zona Merah, Ridwan Kamil: Anggarannya Sekitar Rp 2,8 M Per Hari

Kompas.com - 30/06/2021, 15:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mengkaji wacana lockdown total untuk tingkat RT. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/6/2021).

Emil, sapaan akrabnya, mengatakan berdasarkan data terbaru level kewaspadaan Covid-19 Jabar, ada 11 daerah yang masuk kategori zona merah atau wilayah berisiko tinggi penyebaran Covid-19. Dari seluruh wilayah zona merah itu, tercatat ada 731 RT yang masuk kategori zona merah skala mikro.

"Ada 700-an RT di Jabar yang sedang kita analisa apakah efektif melalui lockdown yang sedang kita siapkan," ungkap Emil.

Kebijakan tersebut, kata Emil, tentu perlu diimbangi dengan penyediaan kebutuhan dasar warga.

Baca juga: Varian Delta Sudah Menyebar di 9 Daerah Jawa Barat, Daya Tular hingga 10 Kali Lipat

Itung-itungan kasar anggaran untuk lockdown RT di Jabar

Berdasarkan asumsi perhitungan di Kota Bandung, dalam 1 RT dihuni 100 kepala keluarga, 30 persennya penduduk miskin, ditambah lima orang relawan tracing.

Total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 3,4 juta per RT per hari. Dengan catatan, tidak semua kepala keluarga mendapat suplai logistik.

Jumlah tersebut meliputi kebutuhan makan untuk 30 keluarga, relawan, sarana tempat cuci tangan, hingga kebutuhan APD.

"Ketahanan anggaran bahwa untuk satu RT itu kurang lebih Rp 3 jutaan, kalau ada 700 RT kurang lebih Rp 2,8 miliar per hari. Itu secara proporsional berbasis RT zona merah," ucapnya.

"Angka itu sedang kami rumuskan berapa persen yang jadi tanggung jawab dari kota, kabupaten, tapi intinya biaya itu akan berjenjang dan sedang kita konsultasikan apakah pemeritah pusat bertanggung jawab terhadap pembiyaan bila ada lockdown di level mikro," paparnya.

Baca juga: 11 Zona Merah, Jabar Akan Menerapkan PPKM Mikro Darurat

 

Jabar sebar 9.000 relawan pelacak untuk lacak OTG di 90.000 RT

Selain itu, Emil juga berencana menyiapkan pasukan pelacakan (tracing) di tiap RT. Sebab, kata dia, salah satu kelemahan dalam penanganan Covid-19 adalah sistem pelacakan.

"Kami sedang finalisasi nantinya setiap RT di Jabar wajib menyetorkan satu nama pelacak Covid-19," kata Emil. 

"Ada 90.000 RT di Jabar, maka kami koordinasikan 9.000 pelacak. Karena kalau tidak ditracing kita berjibaku hanya di gawang istilahnya."

"Sehingga kita mau ofensif juga mencari di lapangan yang terkena Covid yang masih berkeliaran," jelas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com