Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Hafiah Sebelum Tewas Dianiaya Suami: Saya Tidak Kuat Lagi, Anakku...

Kompas.com - 26/06/2021, 16:43 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami seorang istri bernama Hafiah (30), warga Desa Ncera, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Pasalnya, ia tewas setelah dianiaya suaminya sendiri berinisial JL pada Kamis (24/6/2021) malam.

Diceritakan Kasat Reskrim Polres Bima Iptu Adhar, sebelum kejadian itu, antara pelaku dan korban sempat cekcok mulut akibat terlibat perselisihan.

Diduga karena emosi, pelaku lalu menganiaya korban secara membabi buta.

"Ya benar. Korban dan pelaku merupakan pasangan suami istri. Sebelum kejadian, pelaku dan korban terlibat cekcok mulut. Karena tidak bisa menahan emosinya, pelaku langsung menganiaya korban," kata Adhar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Cekcok Rumah Tangga Berujung Maut, Anak Jadi Saksi Ayah Aniaya Ibunya hingga Tewas

Pesan terakhir korban kepada anaknya

Menurut Adhar, saat terjadi keributan itu, anaknya berinisial J berada di rumah sang bibi yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Ketika mendengar orangtuanya ribut, sang anak sempat terkejut dan langsung kembali ke rumah untuk memeriksanya.

Namun, saat tiba di rumah, ibunya diketahui sudah tergeletak di lantai dengan luka di sekujur tubuh.

"Karena sebelum korban dianiaya, saksi J yang merupakan anak korban sempat mendengar suara cekcok dari rumahnya. Setelah kembali ke rumah, ia ternyata melihat ibunya sudah tergeletak," ungkap Adhar.

Mengetahui hal itu, sang anak meronta histeris dan minta tolong.

Baca juga: Kebobolan, Penumpang Pesawat Positif Covid-19, Ketahuan Gunakan Surat PCR Palsu

Mengetahui anaknya menangis tersebut, kata Adhar, korban yang terluka parah sempat memberikan pesan terakhir kepada anaknya.

“'Saya tidak kuat lagi, anakku. Kamu dan adikmu hidup saja dengan bapakmu'. Itulah pesan terakhir korban kepada anaknya, J," kata Adhar.

Warga yang mengetahui kejadian itu lalu mengevakuasi korban ke puskesmas. Namun, karena lukanya cukup parah, korban langsung dirujuk ke rumah sakit.

Sebab, akibat penganiayaan suaminya itu, korban diketahui mengalami patah tulang leher dan punggung.

"Korban kemudian dirujuk ke RSUD Bima. Namun, nyawanya tidak berhasil tertolong," tutur Adhar.

Saat ini pelaku sudah diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Penulis : Kontributor Bima, Syarifudin | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com