KOMPAS.com - Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan PPPK 2021sebelum akhir Juni 2021.
Para calon peserta kini mulai mempersiapkan dokumen persyaratan, termasuk berlatih mengerjakan soal-soal yang mungkin akan diuji saat tes masuk berlangsung.
Baca juga: Cerita Rio Lolos CPNS Sekali Tes Andalkan YouTube, Bocorkan Tips dan Trik Kerjakan Soal
Berikut ini sejumlah tips agar lulus tes CPNS dari para "pelaku" atau orang-orang yang telah lulus CPNS di tahun-tahun sebelumnya:
Baca juga: Cerita Shela Lolos Tes CPNS walau Panik Kesiangan: Jika Lemah di Matematika, Garap Soal Bahasa
Para calon pelamar bisa mempertimbangkan tips dari Shela Kusumaningtyas yang telah lulus mengikuti tes CPNS untuk posisi pranata humas di Kementerian Perhubungan tahun 2019.
Baca juga: Trik Okta Lolos Tes CPNS Berbasis CAT, Pakai 3 Aplikasi Timer agar Bisa Jawab Soal dengan Cepat
Sheila mempertimbangkan memilih Kemenhub karena saat itu syarat yang diminta termasuk yang paling mudah dibanding lembaga lainnya.
"Aku kaya cap cip cup aja mana yang paling gampang. Nyari yang tidak ada syarat tinggi badan, TOEFL, dan kayanya Kemenhub enak jalan-jalan terus, soalnya aku anaknya bosenan," ucap dia.
Berlatih mengejarkan soal dengan timer dilakukan Okta Kusuma, PNS bagian Humas di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung saat tiga tahun lalu lulus tes CPNS.
Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui lama waktu yang dibutuhkan untu mengerjakan soal.
Okta menyarankan untuk mengerjakan satu soal tidak lebih dari satu menit
Untuk mempermudah latihan mengerjakan soal tes CPNS dengan cepat, Okta mengunduh aplikasi latihan ujian.
Dia tidak hanya mengunduh satu aplikasi, tetapi dua sampai tiga aplikasi yang berbeda. Ini dilakukan agar bisa mendapatkan hasil pembanding.
Salah satu trik dari Okta adalah membaca lalu menjawab soal dengan cepat.
Begitu soal muncul di layar komputer, jangan dieja, tapi dibaca dengan cepat inti pertanyaannya.
Salah satu yang tak kalah penting untuk mampu mengerjakan soal-soal adalah dengan banyak membaca dan pahami kondisi kekinian yang ada di Indonesia.
Selain itu, sadari kelemahan masing-masing. Misalnya, jika lemah di matematika, coba perbaiki dengan mengoptimalkan kemampuan bahasa. Mulai dari soal sinonim, antonim, dan beberapa soal-soal lainnya.