Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Serang 7 Warga di Medan, Seekor Monyet Ditembak Mati

Kompas.com - 18/06/2021, 17:28 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Seekor monyet meresahkan warga di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan. Selama 1,5 bulan terakhir, monyet itu diduga telah menyerang tujuh orang warga.

Warga sudah mencoba untuk mengusirnya dengan senapan angin, tusukan tombak hingga lemparan batu namun tetap saja monyet itu berkeliaran di sekitar pemukiman warga.

Monyet tersebut akhirnya berhasil ditembak oleh warga pada Jumat (18/6/2021).

Baca juga: 500.000 Warga Medan Belum Terdaftar di BPJS Kesehatan

Setelah kejadian tersebut, dua orang pria mengaku dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) tiba ke lokasi setelah monyet tersebut ditembak mati.

Sekretaris Lurah Nelayan Indah, Anto Syahputra ketika ditanya mengenai keresahan warga tidak mengetahui jumlah pasti warga yang digigit.

Baca juga: Bantuan Dana untuk Pelayan Masyarakat, Penggali Kubur dan Guru Ada Perlakuan Khusus di Medan

 

Menurutnya, jumlah warganya yang digigit oleh monyet tersebut sementara berjumlah tujuh orang.

Kendati demikian, warga yang digigit kemudian langsung dilaporkan ke tempat kesehatan terdekat.

"Kita laporkan ke Puskesmas agar mendapatkan penanganan medis karena monyet ini kan terganggu di habitatnya sehingga mereka mengganggu masyarakat itu aja. Penanganannya ke pihak kesehatan aja," katanya.

 

Pantauan di lapangan pada hari ini, monyet tersebut sempat muncul beberapa kali di sekitar atap seng sekolah di dekat rumah warga.

Monyet tersebut juga terlihat sempat mencari buah-buahan.

Setiap kali muncul, warga langsung menunjuk-nunjuk dan sebagian dari mereka mulai melempari dengan batu kerikil. Sebagian juga menggunakan galah ujung besi runcing.

Ketika monyet tersebut berada di ujung ranting pohon, terdengar suara letusan diduga senapan angin. Benar saja, monyet tersebut sempat hampir jatuh.

Terdengar suara tembakan kedua, monyet tersebut hanya bergelantungan dengan kedua tangannya kemudian mencoba naik.

Namun saat terdengar suara letusan ketiga, monyet tersebut jatuh.

Seketika itu juga warga berhamburan mendekat ke arah jatuhnya monyet. Monyet tersebut kemudian diangkat seorang pemuda dengan kedua tangannya.

Pemuda tersebut sempat menunjukkan gigi taring monyet tersebut yang sudah memejamkan matanya. Terlihat ada luka di bagian perut, dada dan pinggangnya.

(Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com