Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Sayembara Tangkap Pelempar Batu ke Bus, Berhadiah Kambing

Kompas.com - 15/06/2021, 18:08 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Keresahan masyarakat Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,  terhadap aksi pelemparan batu ke kendaraan kian menjadi.

Bahkan sampai digelar sayembara berhadiah kambing jika ada yang berhasil mengungkap kasus ini.

Akun Zaenuri Zappin di grup Facebook Ambarawa Tercinta membuka sayembara.

Dia menulis, "Sayembara. Barang siapa bisa menangkap atau bisa menunjukkan Oknum para pelaku lempar batu yg sedang meresahkan di area Ambarawa dan Sekitarnya Ada Imbalan 1 Ekor Kambing Jantan siap Qurban dari sy. Lainnya yg mau Nambahi monggo..supaya bisa segera ketangkep ini Penjahatnya".

Baca juga: Teror Lempar Batu Hantui Warga Semarang, Polisi: Korbannya Para Sopir Truk

Saat dihubungi, Zaenuri mengatakan motivasinya mengadakan sayembara tersebut adalah bagian dari solidaritas.

"Saat ini masa pandemi Covid-19, ekonomi sedang susah. Sopir dan awak angkutan kerja malam hari ke pagi, tiba-tiba dilempar batu kan kasihan. Harga kaca mobil itu setidaknya Rp 5 juta, padahal itu ulah oknum-oknum. Untuk bekerja lagi, kendaraannya harus diperbaiki dulu," jelasnya, Selasa (15/6/2021).

Zaenuri yang merupakan pemilik Pessonagroup.com ini menilai para pelempar batu tersebut sangat tidak berperasaan.

"Jadi kalau ada masyarakat yang mengetahui dan menangkap pelaku, saya kasih hadiah satu ekor kambing langsung," kata pengusaha di bidang real estate developer ini.

Sayembara itu, lanjutnya, hanya berlaku untuk masyarakat.

"Jadi kita sebagai masyarakat meringankan beban kepolisian juga, setelah tangkap serahkan ke polisi beserta buktinya. Kita harus taat hukum meski merasa geregetan juga," kata Zaenuri.

Baca juga: Jadi Korban Pelemparan Batu Acak, Seorang Remaja di Yogyakarta Cedera Wajah Parah

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Tegar Satrio Wicaksono mengatakan anggotanya mulai mengidentifkasi pelaku lempar batu ke kendaraan.

Pelaku diduga lebih dari satu orang dan terorganisir.

Dia mengatakan hingga saat ini telah terjadi 11 kali pelemparan batu ke kendaraan.

"Pola pelemparan batu tersebut dilakukan antara pukul 03.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, sehingga pengendara yang beroperasi pada waktu itu, kami minta waspada," jelasnya di Mapolres Semarang, Selasa (15/6/2021).

Lokasi pelemparan batu tersebut terjadi di ruas jalan Ambarawa, Bergas, Ungaran dan kawasan Bawen.

"Untuk mengungkap kasus ini, kita koordinasi juga dengan Unit Jatanras Polda Jawa Tengah," paparnya.

Baca juga: Tiga Penumpang KRL Jadi Korban Pelemparan Batu

Tegar mengimbau kepada masyarakat dan sopir yang mempunyai informasi sekecil apapun untuk melaporkan dan memberitahukan kepada aparat kepolisian.

"Kepada para pengemudi truk maupun mobil pikap yang melintas di jalan utama wilayah hukum Polres Semarang agar tetap tenang, hindari jam- jam rawan aksi pelemparan dalam berkendara," jelasnya.

Aksi para pelempar batu ini menyasar truk- truk angkutan barang serta mobil pikap yang sedang melintas, hingga kaca depan mobil yang menjadi sasaran pecah.

Beberapa awak truk mengalami luka- luka akibat terkena sasaran lemparan batu di begian wajah dan harus mendapatkan perolongan medis di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com