Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Masyarakat di Banyumas Kembali Diperketat Mulai 1 Juli, Hajatan Dilarang

Kompas.com - 14/06/2021, 16:58 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, akan memperketat kembali kegiatan masyarakat.

Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian India yang ditemukan di Kudus, baru-baru ini.

"Saya tidak mengharapkan virus tersebut masuk ke sini, tapi kami akan lakukan langkah-langkah antisipasi," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat rapat bersama Forkompimda di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Kronologi Polisi di Banyumas Terpapar Covid-19 hingga Polsek Ditutup, Berawal dari Bhabinkamtibmas Sakit

Husein mengatakan, salah satu kegiatan yang diperketat adalah hajatan. Mulai 1 Juli 2021 Pemkab Banyumas akan kembali melarang hajatan.

Meski demikian, akad nikah tetap diperbolehkan dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA).

"Sampai akhir bulan hajatan masih diberlakukan pengetatan, karena kemungkinan masih ada yang merencanakan hajatan. Tapi harus benar-benar ketat," ujar Husein.

Selain itu, obyek wisata outdoor jumlah pengunjungnya dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas. Pertimbangannya, agar ekonomi masyarakat tetap bergerak.

Baca juga: Polsek di Banyumas Micro Lockdown, Pelayanan Dialihkan dengan Bus Keliling

Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes M Firman Lukmanul Hakim mengatakan, rencananya akan melakukan rapid test antigen terhadap wisatawan dari luar kota.

"Misal dari rombongan lima orang, yang di-swab tiga. Ini untuk memastikan bahwa rombongan itu aman dan jam malam akan diaktifkan kembali," kata Firman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com