Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaltara Catat Ratusan Ekor Babi Mati, Diduga Kena Virus ASF dari Malaysia

Kompas.com - 13/06/2021, 15:05 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANJUNG SELOR, KOMPAS.com – Setidaknya 120 ekor babi mati di Kalimantan Utara. Penyebabnya diduga kuat akibat terjangkit virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang masuk perbatasan RI dari Sabah, negara bagian Malaysia.

"Kami menduga kuat ratusan babi nati di Kaltara akibat virus ASF yang masuk dari Sabah Malaysia. Terlebih di wilayah Sabah ditemukan kasus ASF," ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Utara, Supardi, Minggu (13/06/2021).

DPKP Kaltara mencatat, penularan ASF terjadi di tiga Kabupaten, masing masing di Kabupaten Nunukan yang ditemukan di hutan Tulin Onsoi dan Krayan.

Baca juga: 6.919 Ternak Babi Mati Diserang Virus ASF, Pemkab Belu Harap Bantuan Segera Turun

 

Di Kabupaten Malinau, babi mati terjangkit ASF ditemukan di Mentarang Hulu. Sedangkan di Kabupaten Bulungan, babi mati karena ASF ditemukan di Peso.

"Mayoritas yang mati babi hutan. Memang ada juga babi ternak tapi sedikit dan persentasenya sekitar 20 persen," jelas Supardi.

Di Kaltara, babi mati dengan dugaan ASF pertama kali ditemukan di hutan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan, sekitar bulan Maret 2021.

Baca juga: Kaleidoskop 2020, Puluhan Ribu Babi Mati, Pembunuhan Hakim PN Medan hingga Banjir di De Flamboyan

Di Berau, dilaporkan 100 babi mati

Saat itu DPKP menerima laporan kematian babi hutan yang tidak wajar. Mereka kemudian menggali kuburan babi, untuk mengambil tulangnya sebagai sample pemeriksaan di Balai Veteivener (Bvet) Banjar Baru Kalimantan Selatan.

"Karena sampelnya hanya tulang babi, menurut kami pemeriksaan juga kurang meyakinkan, kurang efektif. Kebetulan saat itu hasil lab-nya juga negatif. Akan tetapi pada Mei 2021, ada kasus babi mati di perbatasan Berau Kaltim dengan Malinau Kaltara yang ditemukan positif ASF. Bahkan di Berau, ada sekitar 100 ekor babi juga mati,’’sambungnya.

Menurut Supardi, babi yang terjangkit ASF biasanya terserang demam hebat yang mengakibatkan nafsu makan hilang.

Tubuh babi akan terus melemah dan maksimal 3 sampai 4 hari kemudian, babi yang terserang ASF akan mati.

Secara kasat mata, babi terjangkit ASF bisa terlihat dari bagian hidungnya yang mengeluarkan darah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com