Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Atlet Sepak Bola SMP Tasikmalaya Tewas Tersambar Petir Saat Bermain Bola

Kompas.com - 12/06/2021, 11:42 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dua pelajar SMP pemain sepakbola asal Kota Tasikmalaya, meninggal tersambar petir saat bermain bola di Lapangan Gunungkialir, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jumat (11/6/2021) sore.

Keduanya yakni Muhammad Rian Cahya (15), asal Cilingga, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi dan Muhammad Zaki Zulfikar Zanneti (14), asal Gunung Ceuri, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, 

Keduanya diketahui tewas oleh teman-teman lainnya yang sedang mengikuti latihan sepak bola sebuah lembaga pelatihan setelah tersambar petir keras disertai hujan rintik-rintik.

Baca juga: Evakuasi Kapal Hantu, Polisi Harus Terobos Kubangan Lumpur Sedalam 1,5 Meter dan Tebang Bakau

Sebelumnya,  keduanya sempat dilarikan ke RSUD Soekardjo untuk mendapatkan perawatan, tapi nyawanya tak tertolong dan langsung dikebumikan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing pada Jumat malam.

"Kami melihat para pemain sedang melakukan latihan sepak bola di tengah lapangan, namun setelah hujan turun, petir menyambar kedua korban yang masih berada di dekat gawang. Keduanya tergeletak dan dilarikan ke rumah sakit umum dibantu pemain lainnya," jelas Lili (55), salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Sabtu (12/6/2021).

Lili menambahkan, sesaat kejadian warga sekitar pun langsung menghampiri kedua pemain yang tergeletak dan pemain lainnya.

Terlihat dari kedua korban di lokasi kejadian di beberapa bagian tubuhnya luka bakar hangus warna hitam.

Sedangkan, pemain lainnya tak ada yang terluka karena posisinya agak berjauhan dengan kedua korban yang tersambar petir.

Pelatih sepak bola kedua korban tewas, Nanang Mulyana (35) mengatakan, kejadian bermula saat dirinya tengah berlatih bersama 8 orang anak didiknya.

Saat terjadi hujan, dirinya bersama lainnya sedang berjalan ke pinggir jalan dan kedua korban masih berada di tengah lapang dekat gawang.

Tak berselang lama, lanjut Nanang, petir langsung menyambar dan membuat keduanya tergeletak dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Kejadiannya saat kami akan menghentikan pelatihan karena turun hujan. Saat akan ke pinggir meneduh, dua korban masih di dalam lapangan dekat dengan besi gawang dan kejadian langsung saat petir terdengar keras," tambah Nanang.

Baca juga: Foto Viral Biaya Masuk Curug Bidadari di Sentul Bogor Tak Wajar, Camat: Pengelola Tentukan Tarif

Sementara itu, Ketua RW 14 Gunung Ceuri, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Komarudin mengatakan, korban merupakan atlet sepakbola yang sering melakukan latihan bersama teman-temannya tergabung dalam Putra Junior.

Sebelum kejadian, korban sempat bermain ke Bandung dan luar daerah lainnya. Adanya musibah tersebut membuat warga maupun teman-teman sekelasnya merasakan kehilangan.

"Korban Zaki ini akan naik kelas 3 MTs Asurul dan selama ini orangnya baik, tekun mengaji, solat dan memiliki sopan santun. Kami, dari warga sendiri merasa kehilangan apalagi anak ini memang sebagai altet sepakbola termasuk korban yang meninggal dunia di Cilingga juga sama sebagai atlet," katanya.

Kepala Polsek Cibeureum Polresta Tasikmalaya, AKP Suyitno, membenarkan kejadian dua korban meninggal akibat tersambar petir.

Mereka langsung dibawa ke rumahnya masing-masing untuk disemayamkan oleh keluarganya.

"Benar, kedua korban telah dimakamkan langsung malamnya," singkat Suyitno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com