Setelah diketahui banyak warga yang terpapar Covid-19, kebijakan lockdown Desa Sidodowo langsung diberlakukan.
Penerapan keputusan ini kemudian diikuti oleh beberapa kebijakan lain yang mendukung pencegahan akan penularan dan penyebaran Covid-19.
"Untuk Sidodowo fokus pada karantina mikro, isolasi mandiri. Menjaga kesehatan warga, terutama yang (melakukan) isolasi mandiri," ucap Taufiq.
Baca juga: 15.524 Pengendara Jalani Tes di Pos Penyekatan Suramadu, 130 Positif Covid-19
Tim Satgas, termasuk di antaranya aparat kepolisian, TNI, Satpol PP dan juga Tenaga Kesehatan (Nakes) terus memantau perkembangan sekaligus berjaga setiap hari di Desa Sidodowo.
Mereka juga menyiapkan sarana pendukung, mulai dari mobil ambulans maupun kendaraan yang digunakan untuk sosialisasi.
Satgas pun menghimbau warga mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
"Deteksi awal bila ada yang sakit, dengan tim setiap hari keliling. Termasuk membagi sembako bantuan," kata Taufiq.
Baca juga: Detik-detik 21 Napi Minum Oplosan Disinfektan, Dilakukan Sembunyi-sembunyi hingga Sesak Napas
Satgas penanganan Covid-19 Lamongan menyebut, selain dari Pemkab Lamongan, bantuan juga terus mengalir dari berbagai pihak untuk mendukung warga Sidodowo yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Bantuan tersebut berupa bahan makanan, kebutuhan sehari-hari, hingga makanan siap makan (nasi bungkus).
Sampai saat ini, sebanyak 639 orang telah menjalani tes. Dengan jumlah konfirmasi dari tes PCR maupun suspek dari antigen, diketahui ada sebanyak 234 orang
Untuk rincian dari tes PCR, tiga orang meninggal dunia, 12 dirawat di rumah sakit, satu isolasi mandiri di rumah, dan lima orang sudah dinyatakan sembuh.
Sementara suspek dari antigen, sebanyak lima orang meninggal dunia, sembilan orang dirawat di rumah sakit, 199 orang melakukan isolasi mandiri di rumah, dan lima orang sudah dinyatakan sembuh.
Sedangkan warga yang meninggal dunia dan belum sempat dilakukan tes PCR maupun antigen, berjumlah empat orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.