Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total 12 Orang Meninggal Dunia dari Klaster Sidodowo

Kompas.com - 11/06/2021, 17:19 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Satgas penanganan Covid-19 Lamongan menyebut, klaster yang terjadi di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, hingga saat ini terkendali.

Kendati dari data terakhir diketahui, total ada sebanyak 12 orang meninggal dunia setelah kasus Covid-19 mulai merebak di desa yang terdiri atas sepuluh dusun tersebut.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Klaster Sidodowo Terkendali, Lamongan Kembali ke Zona Kuning

Data yang masuk hingga Kamis (10/6/2021) malam, ada sebanyak 12 warga meninggal dunia.

Rinciannya, tiga orang diketahui positif terpapar Covid-19 dari hasil tes PCR, lima orang dari rapid antigen, dan empat lainnya meninggal dunia, belum sempat dilakukan PCR maupun swab.

Satgas menyatakan jika 12 warga yang meninggal dunia seluruhnya dimakamkan dengan prosedur protokol kesehatan.

"Tambahan di Sidodowo belum ada lagi. Meninggal dunia masih dua konfirmasi, tambah satu (tiga PCR). Suspek masih lima (antigen)," ujar kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan selaku koordinator bidang preventif promotif Satgas penanganan Covid-19 Lamongan Taufiq Hidayat saat dihubungi, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Banyak Warga Madura Melintas Jam 1 Dini Hari untuk Hindari Tes Antigen, Pola Penyekatan di Suramadu Diubah

 

Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/(Shutterstock/Petovarga) Ilustrasi Covid-19
Setelah diketahui banyak warga yang terpapar Covid-19, kebijakan lockdown Desa Sidodowo langsung diberlakukan.

Penerapan keputusan ini kemudian diikuti oleh beberapa kebijakan lain yang mendukung pencegahan akan penularan dan penyebaran Covid-19.

"Untuk Sidodowo fokus pada karantina mikro, isolasi mandiri. Menjaga kesehatan warga, terutama yang (melakukan) isolasi mandiri," ucap Taufiq.

Baca juga: 15.524 Pengendara Jalani Tes di Pos Penyekatan Suramadu, 130 Positif Covid-19

Tim Satgas, termasuk di antaranya aparat kepolisian, TNI, Satpol PP dan juga Tenaga Kesehatan (Nakes) terus memantau perkembangan sekaligus berjaga setiap hari di Desa Sidodowo.

Mereka juga menyiapkan sarana pendukung, mulai dari mobil ambulans maupun kendaraan yang digunakan untuk sosialisasi.

Satgas pun menghimbau warga mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

"Deteksi awal bila ada yang sakit, dengan tim setiap hari keliling. Termasuk membagi sembako bantuan," kata Taufiq.

Baca juga: Detik-detik 21 Napi Minum Oplosan Disinfektan, Dilakukan Sembunyi-sembunyi hingga Sesak Napas

Satgas penanganan Covid-19 Lamongan menyebut, selain dari Pemkab Lamongan, bantuan juga terus mengalir dari berbagai pihak untuk mendukung warga Sidodowo yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Bantuan tersebut berupa bahan makanan, kebutuhan sehari-hari, hingga makanan siap makan (nasi bungkus).

Sampai saat ini, sebanyak 639 orang telah menjalani tes. Dengan jumlah konfirmasi dari tes PCR maupun suspek dari antigen, diketahui ada sebanyak 234 orang

Untuk rincian dari tes PCR, tiga orang meninggal dunia, 12 dirawat di rumah sakit, satu isolasi mandiri di rumah, dan lima orang sudah dinyatakan sembuh.

Sementara suspek dari antigen, sebanyak lima orang meninggal dunia, sembilan orang dirawat di rumah sakit, 199 orang melakukan isolasi mandiri di rumah, dan lima orang sudah dinyatakan sembuh.

Sedangkan warga yang meninggal dunia dan belum sempat dilakukan tes PCR maupun antigen, berjumlah empat orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com