Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makamkan Pasien Covid-19 Tanpa Prokes di Bantul, Belasan Warga Belum Mau Jalani Tes Swab

Kompas.com - 08/06/2021, 11:09 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Panewu Srandakan, Bantul, Anton Yulianto mengaku masih melakukan pendekatan kepada warga RT 92 Pedukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti.

Sebab, dari 25 warga hasil tracing kontak erat saat pemakaman pasien Covid-19 hanya 6 orang yang melakukan tes swab pada Sabtu (5/6/2021).

"Jadi dari 25 orang kemarin kan hanya enam (orang) yang menjalani swab massal hari Sabtu (5/6/2021). Nah, sisanya dijadwalkan Senin untuk swab di Puskesmas tapi  sama sekali tidak ada yang datang," kata Anton kepada wartawan di Kompleks Parasamya Bantul, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Senin (7/6/2021) petang.

Baca juga: Belasan Orang Makamkan Pasien Covid-19 Tanpa Prokes di Bantul, Hanya 6 yang Di-swab PCR

Jika sampai Selasa (8/6/2021) warga tetap tidak menjalani tes swab PCR di Puskesmas Srandakan, maka dia akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul.

Anton mengatakan terus akan mengamati kondisi masyarakat di sana. Jika ada warga yang mengalami gejala seperti corona maka akan didata dan dilaporkan ke puskesmas.

"Sambil mengamati kondisi dari masing-masing warga kalo ada yang bergejala 1-2 hari ini  kami minta RT melaporkan ke puskesmas terkait kejadian kemarin," kata Anton

Sementara, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, dia akan melakukan pendekatan kepada masyarakat agar mau dites swab.

"Kita turun langsung, karena ini semua untuk kesehatan bersama," kata Joko yang juga wakil Bupati Bantul ini.

Baca juga: Cerita Polisi Korban Speedboat Terbalik di Perairan Nunukan, Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Duka

Sebelumnya Carik Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Heri Purwanto mengatakan, salah seorang warga Padukuhan Lopati meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif dan dimakamkan Selasa (1/6/2021) dini hari

Setelah mendapatkan informasi itu, dia langsung menghubungi Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) untuk membantu pemakaman secara prosedur pemakaman Covid-19. 

Namun, saat Heri mendatangi pemakaman, muncul penolakan pemakaman dengan prosedur Covid-19 oleh beberapa warga dimotori oleh salah satu warga Pedukuhan Lopati.

Padahal FPRB sudah bersiap untuk melakukan penguburan secara protokol kesehatan. Bahkan mereka sudah pakai pakaian yang tetutup dan tinggal menutup kepala saja.

"Setelah itu saya datang ke makam tetap ada penolakan-penolakan," katanya saat ditemui di Mapolres Bantul, Rabu (2/6/2021).

Menurut dia, pihak keluarga pada awalnya mau menerima pemakaman dengan protokol kesehatan.

Namun, setelah ada dugaan provokasi dari salah seorang warga akhirnya keluarga menolak untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Saat pemakaman, peti jenazah tidak dibongkar. Jenazah sempat dishalatkan tapi tidak sampai dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com