BLITAR, KOMPAS.com - AZ (22), seorang perempuan di Blitar mengaku menjadi orang pertama yang menemukan sesosok bayi di sebuah kebun. Setelah diperiksa, ternyata AZ adalah ibu kandung bayi tersebut.
Warga Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar itu awalnya mengaku menemukan bayi dalam kondisi dikerubuti semut, setelah dirinya mendengar suara tangisan.
Kapolsek Nglegok AKP Lahuri mengatakan, pengakuan AZ disampaikan kepada polisi saat meminta keterangan perihal kasus penemuan bayi itu.
"Dia sebagai saksi yang mengaku pertama kali menemukan tentu dia kami mintai keterangan. Nah, dia mengaku saat dimintai keterangan oleh tim dari PPA (perlindungan perempuan dan anak)," kata Lahuri, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Tak Terima Istri Dilamar Orang Lain, Suami Tikam Istri Usai Rombongan Pelamar Pulang
Lahuri mengatakan, polisi sebenarnya sudah menaruh kecurigaan kepada AZ sejak awal kasus temuan bayi itu.
Namun, Lahuri tidak menguraikan apa saja yang membuat polisi mencurigai AZ.
AZ, ujar Lahuri, saat ini berada di Puskesmas Nglegok untuk menjalani perawatan pascamelahirkan.
Baca juga: Keluarga Tak Jujur, Jenazah Positif Covid-19 Dimandikan Lagi, 5 Warga Tertular Virus Corona
Ayah bayi tak mau bertanggung jawab
Berdasarkan pengakuan AZ, ujar Lahuri, sandiwara penemuan bayi itu dilakukan lantaran AZ hamil di luar nikah.
Sedangkan, ayah dari bayi yang dia lahirkan tidak mau bertanggung jawab.
Lahuri mengatakan, sebelum mengaku menemukan bayi di kebun di samping rumahnya, AZ melahirkan bayi perempuan itu di dalam rumahnya.
Pengakuan AZ, ujar Lahuri, proses kelahiran dilakukan seorang diri tanpa bantuan orang lain.
AZ mengaku, kedua orangtuanya selama ini tidak mengetahui AZ hamil hingga melahirkan.
"Kedua orang tuanya katanya tidak tahu. Tapi saya tidak tahu apa (orangtuanya) menutupi atau yang lain kita tidak tahu," ujarnya.
Baca juga: Geger, Warga Temukan Bayi Menangis Dikerubuti Semut di Kebun
Polisi hingga kini masih melanjutkan penyelidikan kasus sandiwara penemuan bayi tersebut.
Lahuri mengatakan, kini kasus itu ditangani PPA Polres Blitar Kota.
Dengan munculnya fakta baru tersebut, ujar Lahuri, maka upaya adopsi bayi yang sedang dilakukan oleh seorang warga Kota Blitar beberapa jam setelah kabar temuan bayi akan bergantung pada kesediaan ibu biologis bayi yang kini sudah jelas orangnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Ngoran digegerkan oleh temuan bayi perempuan di sebuah kebun di belakang rumah warga.
Saat pertama ditemukan, bayi tersebut diletakkan di tanah dengan alas daun pisang dan dikerubuti semut.
Bidan desa yang pertama memberikan pemeriksaan dan perawatan pada bayi itu, Wasiati, mengatakan bayi dengan berat 2,3 kilogram itu kemungkinan dilahirkan sekitar 1 jam sebelum ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.