KOMPAS.com - Setelah mengikuti acara hajatan pengantin, warga Desa Sidodowo di Kecamatan Modo, Lamongan, banyak yang jatuh sakit.
Mereka mengalami batuk, pilek dan demam.
Ada delapan mobil yang sempat ikut rombongan mengiringi acara pengantin itu ke Bojonegoro, dilakukan tanpa penerapan protokol kesehatan yang sesuai anjuran.
Setelah banyak warga jatuh sakit, kebijakan pembatasan akses (lockdown) keluar dan masuk desa tersebut mulai diberlakukan.
Baca juga: Warga Banyak Jatuh Sakit Pilek, Batuk, dan Panas Sepulang dari Acara Pengantin, Desa Ini Di-lockdown
Hal ini menyusul munculnya warga yang terpapar Covid-19.
Bahkan, empat warga meninggal dunia usai dikonfirmasi positif terpapar Covid-19.
"Di awal kasus tanggal 23 (Mei) ada dua pasien yang dirujuk ke RSML (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan) dan RSUD dr Soegiri. Keduanya meninggal dunia dengan tes PCR positif (terpapar Covid-19)," kata Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufiq Hidayat, melalui keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).
Oleh pihak keluarga, proses pemulasaraan jenazah pada saat itu dilakukan tanpa protokol kesehatan yang dianjurkan.
Dua hari kemudian, pihak keluarga yang terlibat dalam proses pemakaman dilakukan tes swab antigen dan kemudian dikonfirmasi positif terpapar Covid-19 pada 3 Juni 2021.