Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Berkunjung Saat Hari Raya, 52 Warga 2 Dusun di Sleman Positif Covid-19

Kompas.com - 28/05/2021, 14:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Dusun Nglempong, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman bertambah 35 orang.

Penambahan kasus positif ini hasil dari test swab massal warga 2 Rukun Tetangga (RT) yang digelar pada Kamis (28/5/2021) kemarin.

"Iya (hasil dari swab massal) ada 39 yang terkonfirmasi positif. Dari 39 ini, yang warga Nglempong ada 35, yang empat lainnya dari Dusun Degolan," ujar Kepala UPT Puskesmas Ngemplak I Seruni Anggreni, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Belum Semua Sekolah di Solo Gelar PTM Juli 2021

Seruni menyampaikan, awalnya di Dusun Nglempong ada 12 yang terkonfirmasi positif. Jumlah tersebut dari RT 01 dan RT 02. Kemudian dengan bertambah 35 hasil swab massal, maka total warga Dusun Nglempong yang terpapar positif Covid-19 ada 47 orang.

Sedangkan di Dusun Degolan, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman awalnya ada satu orang warga yang bergejala lalu periksa ke rumah sakit dan hasilnya positif. Kasus awal di Dusun Degolan ini terkonfirmasi positif bersamaan dengan 12 orang warga dari Dusun Nglempong.

Satu warga Degolan yang positif tersebut mempunyai riwayat kontak dengan warga di Nglempong. Sehingga kontak erat disertakan dalam swab massal.

"Kebetulan warga Degolan yang positif awal rumahnya berdekatan dengan Nglempong dan ada riwayat berkunjung ke Nglempong pada saat hari raya. Sehingga kemarin kontak eratnya keluarga ini kami langsung cek semua juga, hasilnya positif," jelasnya.

Kasus positif di Dusun Degolan ada lima orang. Lima orang ini, satu kasus awal dan empat lainya hasil dari tracing yang diikutkan dalam swab massal di Dusun Nglempong.

Sedangkan total kasus di Dusun Nglempong dan Dusun Degolan ada 52 kasus positif.

"Mereka mengakui ada kegiatan berkunjung namun namanya virus kita tidak tahu nemploknya kapan, tetapi kalau diturut-turut dari mulai awal gejala terus ada riwayat aktivitasnya itu ya ada benang merahnya semua," jelasnya.

Menurutnya, benang merah penularan ini dari aktivitas saling berkunjung dari rumah ke rumah.

Saat saling berkunjung ini, warga tidak menerapkan protokol kesehatan. Padahal jika kegiatan berkunjung menerapkan protokol kesehatan maka bisa mencegah penularan.

"Iya, jadi rupanya kegiatan berkunjung ini tidak terlalu menerapkan prokes karena ada kontak langsung bersalaman, cium pipi kanan kiri dan segala macam. Ada juga yang menyelenggarakan makan bersama," bebernya.

Baca juga: Wonogiri Masuk Zona Merah Covid-19, Bupati: Update Data Kami Tidak Sinkron dengan Kemenkes

Diungkapkanya kegiatan berkunjung di hari raya tidak dilakukan semua warga. Ada juga warga yang memilih untuk tidak ikut berkunjung.

"Sebagian kecil warga yang patuh dengan prokes tidak ikut dalam kegiatan berkunjung. Kemarin kita ikutkan screening juga dan hasilnya memang negatif," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, 12 warga di RT 01 dan RT 02 Dusun Nglempong, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman positif Covid-19. Sebagian warga yang positif ini diduga melakukan kegiatan saling berkunjung saat hari raya.

Dari adanya kasus positif tersebut, kemudian dilakukan swab massal di Dusun Nglempong pada Kamis (27/05/2021).

Selain itu, Dusun Nglempong, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman juga memberlakukan lockdown mikro selama 5 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com