Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Konvoi Moge Lolos Penyekatan dan Masuk Kawasan Wisata, Warga: Kenapa Orang Miskin Harus Putar Balik

Kompas.com - 24/05/2021, 15:16 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah warga di Lombok Tengah protes setelah menyaksikan konvoi rombongan moter gede Harley Davidson lolos ke kawasan wisata pantai Kuta, Lombok Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Kejadian ini viral di media sosial dan dikritik banyak wargnet, sehingga muncul anggapan aparat kepolisian pilih kasih dalam menegakkan aturan.

Salah satu warga Lombok Tengah, Dhony Anshory, mempertanyakan apakah ada perlakuan khusus terhadap pengendara moge, sehingga bisa masuk ke kawasan wisata.

Dia mengaku kecewa karena masyarakat kecil justru diminta putar balik saat mendekati kawasan wisata, sementara rombongan moge itu dengan mudah masuk ke kawasan wisata.

"Kenapa kalau orang miskin, masyarakat biasa, harus putar balik, kok mereka dengan gagahnya bisa lolos masuk kawasan wisata, mestinya aturan harus ditegakkan, mestinya tidak ada yang dianakemaskan, bukan rakyat kecil saja yang harus menaati peraturan itu," kata Dhony Anshory, saat diwawancarai di Lombok Barat, Senin (24/5/5/2021).

Baca juga: Konvoi Moge Lolos Penyekatan Masuk ke Kawasan Wisata Lombok, Warga Protes, Kapolres Angkat Bicara

Dhony mengatakan, dirinya melihat langsung rombongan moge yang awalnya memasuki kawasan wisata Sekotong, Lombok Barat, melintas di sepanjang jalur Pantai Mekaki, dan langsung menuju Kuta Lombok Tengah.

"Kebetulan rumah saya di sekitar lokasi dan saya sendiri yang merekam kejadian itu, Harley Davidson melintasi kawasan Sekotong, Lombok Barat, mereka berputar ke Mekaki dan menuju Kuta," kata dia.

Dhony menilai aturan tetap harus ditegakkan meski dengan alasan apapun, baik itu promosi pariwisata ataupun telah dapat izin memasuki kawasan tersebut.

Kekecewaan Dhony juga termuat di media sosial Facebook miliknya dengan akun Dhony Anshory EF, yang mengkritisi dibebaskannya rombongan moge tersebut masuk kawasan wisata dari Sekotong, Lombok Barat menuju pantai Kuta, Mandalika Lombok.

Dia mengunggahnya pada tanggal 22 Mei 2021 pukul 11.01 Wita.

"Haloooooo Apa kabar rakyat miskin yang hendak berwisata akan tetapi di suruh putar balik ??? kalo mau berwisata tanpa hambatan, Beli Moge doonngg !!" tulis Dhony distatusnya dengan emoticon tertawa.

Ikhsan Ramdhany, warga Lombok Tengah lainnya menyayangkan terjadinya kejadian itu.

Dia mempertanyakan mengapa saat kawasan wisata ditutup, rombongan moge itu bisa bebas masuk.

"Ada apa ini, padahal ditutup kok bisa Harley Davidson masuk. Atau apakah Harley ini orang hebat, dan masyarakat miskin hingga dilarang," kata Ramdhani.

Dia kecewa rombongan moge itu bisa menikmati kawasan wisata Kute Lombok Tengah sementara warga dilarang karena kawasan itu ditutup di masa pandemi Covid-19 ini.

Penjelasan polisi

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho mengatakan, rombongan moge itu melewati dua kawasan, Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Baca juga: Detik-detik Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman di Terminal, Korban Diteriaki Maling Saat Bawa Motor

Pihaknya juga kaget ada rombongan Harley Davidson masuk kawasan Lombok Tengah.

"Kami minta mereka putar balik, jadi mereka putar balik di Labulia, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, mereka tidak lewat jalur tengah atau jalan by pass Bandara atau tidak lewat pos sekat. Mereka distop anggota di pos sekat Labulia akhir, ya mereka lewat Sekotong," ujar Esty.

Konvoi yang jumlahnya lebih dari 10 moge ini menuju jalur Sekotong, Lombok Barat, namun karena dihalau oleh petugas mereka melewati kawasan Selong Belanak, Lombok Tengah.

Mereka disebut melewati Prabu, dan tak ada penjagaan di kawasan tersebut, karena yang dijaga atau disekat adalah jalur poros menuju obyek wisata.

 

"Rombongan ini kemudian menghindari pos sekat yang di Sengkol, Batujai dan Bundaran Mong dan masuk melewati turunan atau simpang Kuta dan langsung masuk lokasi Mandalika. Nah, di sana mereka menunjukkan surat dan telah mengajukan izin dari ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) pada sekuriti, makanya mereka dikasih masuk," ujar Esty.

Alasan mereka masuk untuk kegiatan survei lokasi untuk acara bakti sosial (Baksos).

Mendengar hal itu Esty mengaku langsung menuju kawasan Kute Lombok Tengah, menemui rombongan tersebut.

Baca juga: Anggota TNI AL Dikeroyok hingga Ditemukan Penuh Luka, 4 Pelaku Ditangkap

"Mereka menunjukkan hasil swab dan alasan mereka ke lokasi untuk survei kegiatan bakti sosial (bakti sosial), meski demikian karena ini kontra produktif, sehingga saya suruh mereka putar balik. Jangan sampai dipelintir, dianggap Polres Lombok Tengah mengizinkan mereka masuk ke tempat tempat wisata," Kata Esty.

Esti mengatakan, rombongan Harley ini diminta kembali melewati jalur by pass, agar melewati pos sekat, untuk memastikan dan bisa mengontrol mereka keluar dari Lombok Tengah tidak masuk ke tempat lain.

(KOMPAS.COM/FITRI RACHMAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com