JOMBANG, KOMPAS.com - Pertunjukan wayang kulit pada acara hajatan di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dibubarkan karena melanggar protokol kesehatan.
Kapolsek Sumobito AKP M Amin mengatakan, pertunjukan wayang kulit yang dibubarkan tersebut rupanya justru digelar di rumah Kepala Desa Sebani, Sunaryo, Sabtu (22/5/2021) malam.
Dia mengundang kelompok kesenian wayang kulit untuk melakukan pertunjukan pada acara hajatan di rumahnya.
Baca juga: Tangis Nek Ruhamah, Dihipnotis hingga Gelang Emas Seharga Rp 25 Juta Raib: Itu Hasil Panen Padi
Alasan polisi membubarkan
Menurut Amin, pagelaran wayang kulit di rumah Sunaryo terpaksa dibubarkan karena memicu kerumunan, serta mengabaikan protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.
Padahal, ujar dia, di masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, kegiatan masyarakat dibatasi jumlah atau kapasitas, maupun waktunya.
Amin mengungkapkan, pagelaran wayang kulit di rumah Sunaryo mengundang perhatian masyarakat banyak untuk datang, termasuk masyarakat dari desa lain.
Padahal, lanjut dia, saat ini masyarakat tidak dibenarkan untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak dalam satu.
"Karena di masa pandemi ini kita dilarang menggelar kegiatan yang sifatnya pengumpulan warga atau mengundang masa berkumpul pada satu tempat," kata Amin saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (23/5/2021).
Baca juga: Detik-detik Bripka Yuyus Dikeroyok 9 Anggota Ormas, Berawal Ingin Melerai Keributan
Perangkat desa diminta berikan contoh
Pagelaran wayang kulit di rumah Kepala Desa Sebani dibubarkan polisi pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Karena ada larangan, makanya kita imbau dan kita bubarkan. Sanksinya akan kita tentukan setelah pemeriksaan kepada pengundang atau penyelenggara," kata Amin.
Terkait pembubaran pagelaran wayang kulit pada Sabtu malam, Amin meminta para Kepala Desa, perangkat desa maupun Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak memberikan contoh buruk kepada masyarakat.
Dia juga meminta masyarakat bisa menahan diri dengan tidak menggelar acara yang berpotensi memicu kerumunan maupun mengabaikan protokol kesehatan.
Dikatakan Amin, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan memerlukan kerjasama semua pihak untuk mengakhirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.