Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anjing Liar Saja Masuk Tak Saya Usir, Kenapa Orang Telantar Jompo Harus Diusir"

Kompas.com - 23/05/2021, 09:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Musakkir mengakui ia bukan orang mampu. Anak semata wayangnya juga bekerja sebagai buruh bangunan dan istrinya menjadi TKW di Malaysia.

Namun sebagai manusia, ia hanya memiliki hati nurani. Dengan tegas ia mengatakan, nuranilah yang menjadikan orang disebut sebagai manusia.

‘’Tanpa nurani yang menggerakkan akal budi, masih layakkah kita disebut manusia? bukan kekayaan harta, tapi sedikit empati dan manusiawi, hanya itu yang saya punya. Biar saya susah, apa yang saya makan, itu juga dimakan kakek yang saya kasih tinggal di rumahku,’’tegasnya.

Baca juga: Ibu dan 6 Anaknya Telantar di Malaysia, Upaya Pemulangan Terkendala Dokumen
Ia mengaku sama sekali tidak mengenal si kakek. Entah apa latar belakangnya. Banyak kabar yang ia dengar, kakek Hasan memang sering tinggal berpindah pindah tempat dari satu rumah kebun ke rumah kebun lainnya.

Dulunya, sesuai kabar yang ia dengar, kakek tersebut hanya menawarkan diri untuk bekerja sebagai kuli ketika ada orang membangun rumah demi bertahan hidup. Ia juga tidak tahu pasti sejak kapan si kakek ada di Nunukan.

Semua yang dia lakukan semata karena kemanusiaan dan memanusiakan manusia.

Berniat datangi bupati

Musakkir mengaku telah melaporkan adanya orang terlantar yang ia tampung di rumahnya.

Ia mendatangi Dinas Sosial setempat dan menceritakan betapa ia ingin mengantar di kakek pulang kampung untuk menuntaskan tanggung jawab moralnya.

Sayang, beberapa kali ia mendapat jawaban mengecewakan karena Pemerintah Kabupaten Nunukan ternyata tidak menganggarkan pemulangan bagi orang terlantar.

‘’Mereka bilang tidak ada anggaran untuk itu. Jadi saya sudah bingung harus bagaimana? saya takut Kakek Hasan meninggal di rumah saya. Sempat saya berpikir nekat untuk datang ke rumah Bupati untuk minta ongkos dan membawanya ke keluarganya,’’kata Musakkir.

Ia bahkan berniat menjual motor satu-satunya demi biaya kepulangan si kakek. Di sisi lain, ia cukup gembira karena Pemkab Nunukan sudah melacak alamat si kakek, yaitu di Jalan Veteran Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Biaya kepulangan ditanggung Baznas Nunukan

Sekretaris Dinas Sosial Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi tidak membantah jika pemerintah Kabupaten Nunukan tidak mengalokasikan anggaran untuk pemulangan dan pengurusan orang terlantar.

Namun Dinas Sosial sudah meneruskan permohonan Musakkir ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nunukan untuk mengakomodir permintaan tersebut.

‘’Kami sudah bermohon ke Baznas untuk biaya pemulangan kakek yang terlantar dan ditampung pak Musakkir. Memang benar Dinas Sosial tidak memiliki anggaran untuk orang terlantar tahun ini. Jadi jalannya kami bersinergi dengan Baznas,’’jawabnya.

Terpisah, Kepala Kantor Baznas Nunukan Zahri Fadli juga mengakui mendapat permohonan bantuan dari Pemkab Nunukan untuk pemulangan kakek Hasan Bin Said.

Surat tersebut baru diterima Jumat (21/5/2021) dan sudah ditindak lanjuti. Diagendakan hari Senin (24/5/2021), Baznas akan mengantarkan bantuan tersebut.

‘’Kebetulan bagian yang menangani itu masih bertugas di luar pulau. Jadi Insyaalloh senin besok kami realisasikan. Anggarannya hampir Rp 5 juta, dengan rincian biaya kepulangan termasuk dua orang pendamping,’’jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, 10 Nama Berebut Tiket PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Pilkada Banyumas, 10 Nama Berebut Tiket PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Abdul Gani Kasuba Tiba di Ternate, Jalani Sidang Besok

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Abdul Gani Kasuba Tiba di Ternate, Jalani Sidang Besok

Regional
Raih WTP 10 Kali Berturut-turut, Bupati Arief: Saya Persembahkan untuk Masyarakat Blora

Raih WTP 10 Kali Berturut-turut, Bupati Arief: Saya Persembahkan untuk Masyarakat Blora

Regional
Suhu di Arab Saudi 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Semarang Diminta Bawa Vitamin

Suhu di Arab Saudi 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Semarang Diminta Bawa Vitamin

Regional
Mengaku Mabuk, Pemuda di Semarang Terciduk Maling Parfum dan Jajanan di Minimarket

Mengaku Mabuk, Pemuda di Semarang Terciduk Maling Parfum dan Jajanan di Minimarket

Regional
Curi Panel Listrik Tower Milik Indosat, Teknisi di Kupang Ditangkap Polisi

Curi Panel Listrik Tower Milik Indosat, Teknisi di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Putusan Bebas, Korban Penipuan Jual Beli Ruko di Batam Lapor ke KY

Putusan Bebas, Korban Penipuan Jual Beli Ruko di Batam Lapor ke KY

Regional
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Duel Maut Residivis di Temanggung

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Duel Maut Residivis di Temanggung

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
4 Orang Daftar Calon Bupati Jalur Independen di Jateng, 2 di Antaranya Tak Penuhi Syarat Dukungan

4 Orang Daftar Calon Bupati Jalur Independen di Jateng, 2 di Antaranya Tak Penuhi Syarat Dukungan

Regional
Takut Banjir Susulan, Warga Agam Berlarian Dengar Hujan Turun di Hulu Sungai

Takut Banjir Susulan, Warga Agam Berlarian Dengar Hujan Turun di Hulu Sungai

Regional
PKS Sumbawa Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup, Optimistis Menang dalam Pilkada 2024

PKS Sumbawa Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup, Optimistis Menang dalam Pilkada 2024

Regional
29 Eks Anggota OPM Ikrar Setia ke NKRI, Dulu Bergabung karena Diintimidasi

29 Eks Anggota OPM Ikrar Setia ke NKRI, Dulu Bergabung karena Diintimidasi

Regional
Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Regional
Jalan Protokol Demak Ditutup Malam Ini, Pengemudi Tujuan Semarang-Kudus Bisa Melalui Jalan Lingkar

Jalan Protokol Demak Ditutup Malam Ini, Pengemudi Tujuan Semarang-Kudus Bisa Melalui Jalan Lingkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com