BLITAR, KOMPAS.com - Korban luka akibat gempa Blitar, perempuan berusia 55 tahun bernama Karti, dirawat di sebuah rumah sakit di Kecamatan Wonotirto.
Dia menjalani pengobatan di Rumah Sakit Tirta Husada untuk luka ringan di bagian kepalanya akibat kejatuhan genteng.
Babinkamtibmas Desa Gununggede, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Bripka Farista Julianto mengatakan, luka yang dialami Karti terjadi saat warga Dusun Kalikuning, Desa Gununggede itu lari dari dalam rumahnya.
Baca juga: Gempa Blitar Dirasakan hingga Banyuwangi, Warga: Air di Galon Goyang
"Saat gempa terjadi, Ibu Karti langsung lari keluar rumah. Tapi ketika sampai di teras rumahnya, genteng atap teras rumahnya jatuh dan mengenai kepala bagian depan," ujar Farista kepada wartawan, Jumat malam(21/5/2021).
Baca juga: Gempa Blitar, BMKG Ingatkan Warga Waspada Potensi Gempa Susulan
Bersama relawan kesehatan desa itu, ujar Farista, dirinya membawa Karti ke RS Tirta Husada.
"Sampai sekarang masih dirawat karena masih merasakan trauma juga," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pemutakhiran data BPBD Kabupaten Blitar hingga pukul 23.00 WIB, Jumat (21/5/2021) menunjukkan bahwa gempa Blitar telah mengakibatkan kerusakan pada 105 rumah dan bangunan.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Blitar Nadek mengatakan dampak kerusakan sementara dilaporkan terjadi di 14 kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar.
Baca juga: Gempa Blitar Dirasakan di Malang, Warga Panik Lari ke Luar Rumah
Tingkat kerusakan akibat gempa, ujarnya, mayoritas kategori rusak ringan, sedangkan rusak sedang hanya ada dua rumah, dan rusak berat satu rumah.
Kerusakan berat, ujarnya, terjadi pada rumah milik Jazuli di Desa Jabung, Kecamatan Talun.
Nadek mengatakan, kerusakan sedang terjadi pada dua rumah yang adan di Kecamatan Kesamben.