Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Difabel Bisu Tuli Mencuri, Polisi Pertimbangkan Penyelesaian Melalui Mediasi

Kompas.com - 21/05/2021, 15:33 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com –Kepolisian Sektor Lendah mengungkap pencurian tiga ayam kampung dari kandang rumah seorang warga di Pedukuhan Geden, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelaku pencurian adalah Q (20), warga Pedukuhan VI, Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur.

Rupanya pelaku menyandang disabilitas bisu dan tuli. Ia juga pelajar SLB di Kapanewon Galur, kelas 3 SMP.

“Setelah melakukan penyelidikan, kami berhasil mengungkap terduga pelaku ini,” kata Kasubag Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry via pesan singkat, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Majikan Pergi, ART di Banyumas dan Pacarnya Gasak Perhiasan Senilai Puluhan Juta Rupiah

Q menjadi terduga pencurian di kandang ayam milik Heryadin pada Pedukuhan Geden, Senin (11/5/ 2021) sekitar pukul 19.30 WIB. Aksi itu diperkirakan berlangsung saat Heryadin dan keluarganya buka puasa jauh dari rumah.

Pencurian terungkap setelah tetangga Heryadin yang melintas di sana mencurigai lampu kandang padam. Ia mengajak warga lain memeriksa kandang dan mendapati beberapa ayam di sana sudah hilang. Mereka melaporkan kejadian ini kepada Heryadin.

Mereka berupaya mencari, termasuk memeriksa CCTV. Terekam dalam CCTV bahwa memang ada seorang laki-laki tidak dikenal mencuri ayam di kandang.

Heryadin pun melaporkan hal itu kepada polisi sepekan kemudian, Rabu (19 Mei 2021) sekitar pukul 20.00 WIB. Ia mengaku mengalami kerugian Rp 225.000 akibat kehilangan tiga ayam.

Dari rekaman CCTV, olah TKP dan penyelidikan, polisi menemukan Q di Karangsewu sebagai terduga pelaku. Polisi mendatangi rumah pelaku, mendapati Q, dan memeriksa dirinya sepanjang sore.

Q pemuda bisu dan tuli yang masih sekolah. Oleh karenanya, ibu dari Q mendampingi anaknya selagi diperiksa di tempat.

Pemuda penyandang disabilitas ini mengakui perbuatan tersebut. Ia tak mengelak bahwa dirinya yang ada dalam rekaman CCTV. Pemeriksaan rencananya dilanjutkan di Polsek Lendah, Jumat malam.

Baca juga: Siswi SMP Penyandang Difabel Dicabuli Ayahnya Teman

Jeffry mengungkapkan, polisi masih terus mendalami kasus ini. Polisi berniat mengungkap ada atau tidaknya otak dalam kasus pencurian ini. Polisi masih mencari bukti kemungkinan perbuatan tersebut dilakukan secara sengaja dengan memanfaatkan dan memperalat seorang dengan kemampuan terbatas seperti Q.

Bila dalam penyelidikan tidak ditemukan adanya otak pencurian, kata Jeffry, polisi berencana melakukan mediasi restoratif justice system, yang berarti pendekatan yang ingin mengurangi kejahatan dengan menggelar pertemuan antara korban dan terdakwa. Sering kali upaya seperti ini melibatkan wakil masyarakat secara umum.

Hal ini dilakukan mengingat kerugian korban sekitar Rp 200.000 dan terduga pelaku menyandang disabilitas.

“(Ini juga) untuk mengurangi opini yang kontra produktif terhadap kredibilitas Polri,” kata Jeffry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
'Longboat' Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

"Longboat" Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com