Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus Corona asal India Masuk Sumsel, Gubernur: Pasiennya Sudah Sembuh, Tidak Berkembang

Kompas.com - 17/05/2021, 20:12 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat orang warga Sumatera Selatan pernah terpapar mutasi Covid-19 asal India atau B.1.6.1.7 pada awal Januari 2021 lalu.

Keempat orang itu diketahui terpapar mutasi virus corona asal India setelah hasil uji lab yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan pada (8/5/2021) kemarin.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, keempat orang warganya tersebut saat ini telah sembuh.

Bahkan, ia mengklaim jika mutasi virus corona asal India tersebut tak berkembang.

Baca juga: Simpan Mayat Anak sampai Tersisa Kulit dan Tulang, Orangtua Diperiksa Atas Laporan Pembunuhan

"Sudah sembuh semua tidak ada lagi (yang terpapar). Pasiennya itu semua sudah sembuh, kasusnya Desember dan Januari dan tidak berkembang. Tapi, reportnya tetap ada dibuku kami, buku pusat," kata Herman, usai menggelar rapat secara virtual bersama Presiden Joko Widodo di kantornya, Senin (17/5/2021).

Menurut Herman, meski mutasi virus corona asal India tak berkembang di wilayah Sumatera Selatan, ia tetap mengingatkan kepada seluruh bupati dan wali kota serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk tetap waspada dan melakukan pengecekan kepada setiap orang yang masuk wilayah.

"Jangan sampai virus itu berkembang lagi, karena ada delapan kategori pasien yang terpapar mutasi virus yang bisa terlihat. Ini harus diperhatikan," ujar dia.

Herman menuturkan, Sumatera Selatan saat ini masuk sebagai 19 provinsi yang berhasil menurunkan angka grafik Covid-19.

Selain itu, angka bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah tidak mengkhawatirkan karena telah berada di bawah 48 persen, setelah wisma atlet Jakabaring kembali dibuka sebagai tempat isolasi.

 

"Tingkat okupansinya 48 persen dan sudah di bawah 50 persen. Harapan kami angka BOR 30 persen saja, caranya dengan menambah kapasitas tempat tidur pasien," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak empat orang warga Sumatera Selatan terdeteksi terpapar virus Covid-19 jenis B.1.6.1.7 yang merupakan mutasi dari India.

Empat orang itu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hoesin, Palembang pada Januari 2021 lalu.

Setelah dinyatakan sehat, mereka pun diperbolehkan pulang.

Baca juga: Mayat Bocah SD Disimpan Orangtua 4 Bulan Dalam Kamar, Tersisa Tulang dan Kulit

Wakil Ketua Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUP Mohammad Hosien Palembang Harun Hudari mengatakan, diketahuinya virus corona mutasi India itu masuk ke Palembang setelah sebelumnya mereka melakukan pemeriksaan sampel terhadap beberapa orang pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan.

Dari hasil penelitian sampel yang berlangsung di Jakarta, empat orang itu dinyatakan positif terpapar virus corona jenis B.1.6.1.7.

"Karena pemeriksaannya panjang, baru 8 Mei tadi diumumkan oleh Kementerian Kesehatan. Mereka warga Indonesia, orang Sumsel," kata Harun, melalui sambungan telepon, Senin (10/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com