Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Mudik, Ribuan Diaspora di Jerman hingga AS Berbagi Kerinduan Secara Online

Kompas.com - 16/05/2021, 19:35 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ribuan perantau atau diaspora asal Banyuwangi di seluruh dunia mengikuti kegiatan mudik online yang digelar Pemkab Banyuwangi pada Minggu (16/5/2021).

Para perantau itu tercatat bermukim di Sumatera, Sulawesi, Papua, Ambon, Kalimantan, berbagai kota di Jawa, Jepang, Taiwan, Jerman, Australia, Belanda, hingga Amerika Serikat.

Mereka mengikuti mudik online melalui aplikasi Zoom, Youtube, Instagram, dan Facebook.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, biasanya para perantau dari Banyuwangi selalu membuat acara silaturahmi setiap mudik Lebaran.

Namun, karena pandemi Covid-19, kegiatan itu digelar secara virtual.

“Kami berterima kasih kepada seluruh diaspora yang berkenan meluangkan waktu tergabung secara virtual. Kekompakan ini membuktikan kecintaan kita kepada Banyuwangi tidak pernah luntur. Saya merasa terhormat bisa silaturahim dengan para diaspora,” kata Ipuk dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi, Minggu (16/5/2021).

Baca juga: Libur Lebaran, 12.000 Orang Kunjungi Sejumlah Obyek Wisata di Banyuwangi

Menurutnya, pertemuan para perantau tidak semata silaturahmi. Namun, juga sebagai ajang konsolidasi untuk bersama-sama membangun Banyuwangi.

Para diaspora, kata dia, bisa mempromosikan Banyuwangi, membantu UMKM, dan menyampaikan saran terkait berbagai sektor di Banyuwangi.

"Jika ada hal-hal positif selama di tempat rantau, sampaikan ke kami, agar bisa diterapkan di Banyuwangi. Sehingga ada transfer of knowledge untuk kemajuan Banyuwangi," pintanya.

Dalam acara ini, perantau yang mengikuti mudik online juga bisa berinteraksi secara langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Juga kepada para sanak kerabat yang berkumpul di lima tempat yang disediakan.

Ada pula atraksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM.

Acara tersebut mendapat sambutan yang antusias dari para perantau. Salah satunya Dami Frese, warga asli Kecamatan Tegaldlimo, yang kini tinggal di Jerman.

"Saya nangis ikut acara ini. Kangen rumah. Rencananya tahun kemarin mau pulang. Tapi, ada pandemi ini, jadinya tertunda," ungkap perempuan yang sudah tiga tahun tak pulang kampung itu.

 

Hal senada juga disampaikan oleh Eva Nusrifah yang telah 20 tahun tinggal di Amerika Serikat. Salah satu pekerja di perusahaan farmasi di negeri Paman Sam itu biasanya pulang ke kampungnya di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, setiap tahun.

"Untuk tahun ini saya tak bisa pulang," kata Eva.

Tak hanya soal kerinduan kampung halaman. Mudik online juga mengungkapkan kisah sukses para perantau asal Banyuwangi.

Seperti yang diungkapkan oleh Dino, pengusaha biro travel di Tokyo, Jepang. Sebagai ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Jepang, ia menyebutkan banyak imigran dari Banyuwangi yang sukses membuka usaha, terutama di sektor kuliner.

"Jadi kalau ke Jepang, jangan khawatir rindu masakan Banyuwangi. Di sini, sudah ada teman-teman Banyuwangi yang membuka restoran dan siap menyajikan nasi tempong," kata Dino.

Baca juga: 3 Anggota KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Menyerahkan Diri

Para perantau itu juga mengharapkan Banyuwangi terus berpacu dengan berbagai kemajuan dan prestasi. Seperti yang diungkapkan oleh Zidane, seorang mahasiswa dari Banyuwangi yang kini menuntut ilmu di Lebanon.

"Sedikit banyak nama Banyuwangi mulai terdengar di sini. Setidaknya bagi sesama perantau dari Indonesia. Kami mengharapkan, agar prestasi Banyuwangi terus ditingkatkan sehingga nama harumnya terus tersebar ke seantero dunia," harapnya.

Harapan tersebut juga dilontarkan oleh para perantau lainnya, baik yang berada di Korea Selatan, Arab Saudi, Malaysia, Hongkong dan sejumlah negara lainnya. Juga Ikawangi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Apa yang dilakukan pemkab ini mendapat apresiasi langsung dari Ketua Kajian Pusat Migrasi Migrant Care Anis Hidayah.

"Setidaknya hari ini kita bisa merasakan suasana Banyuwangi, meski tidak harus pulang ke sana. Seneng banget ada banyak pekerja migran dan purna migran yang juga dihadirkan, termasuk pegiat desa buruh migran. Terima kasih atas inisiatif acara ini. Menarik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com