Tak hanya itu, media internasional juga memberitakannya antara lain yang berbasis di Inggris dan Suriname.
Didi Kempot meninggal saat lagu-lagu yang ia ciptakan menjadi hits di kalangan anak muda. Sebut saja lagu Pamer Bojo, Tanjung Mas Ninggal Janji, Sewu Kuto, Cidro, dan lain sebagainya.
Karya-karya itu yang banyak menceritakan soal patah hati membuatnya mendapat julukan The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati Nasional dari para penggemarnya yang menamai diri sebagai Sobat Ambyar.
Sad Boy untuk penggemar laki-laki, dan Sad Girl untuk mereka yang perempuan. Julukan tersebut disematkan pada sang maestro sekitar setahun sebelum ia meninggal dunia.
Baca juga: Sebelum Berpulang, Didi Kempot Sempat Buat Lagu Sungkem, Bercerita tentang Soekarno
Didi Kempot lahir di keluarga seniman di Surakarta, 31 Desember 1966. Sang ayah adalah seorang seniman yang dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Sementara sang kakak adalah seorang pelawak Srimulat yang dikenal dengan nama Mamiek Prakoso.
Di usia belia, ia memulai kariernya sebagai musisi jalanan di Kota Solo dan pada tahun 1987, ia mengadu nasib ke Jakarta.
Baca juga: Mereka yang Ambyar di Makam Didi Kempot
Nama Kempot di belakang nama Didi yang digunakan sebagai nama panggung, adalah singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup pengamen asal Solo yang membawanya ke Jakarya.
Ia pertama kali masuk dapur rekaman tahun 1990. Didi Kempot juga dikenal sangat produktif menciptakan lagu.
Selama ia berkarier di dunia seni, Didi Kempot sudah menciptakan sekitar 800 lagu dan mengeluarkan 23 albm. Saking banyaknya bahkan ia lupa lirik lagu yang ia ciptakan.
Baca juga: Cerita Penggemar di Balik 3 Patung Didi Kempot
Tak lama setelah pulang kampung, pada era reformasi, dia mengeluarkan lagu "Stasiun Balapan", salah satu lagu legedaris yang menceritakan sepasang kekasih yang berpisah di Stasiun Balapan Solo.
Pada 2016, penyanyi asal Solo tersebut mengeluarkan lagu Suket Teki yang menjadi hist di kalangan anak muda.
Baca juga: Lokasi Monumen Didi Kempot, Wali Kota Solo: Lebih Tepat di Lokananta
Karya terakhir Didi Kempot berjudul Ojo Mudik. Lewat lagu tersebut, mendiang mengajak masyarakat untuk tidak mudik karena pandemi Covid-19.
Rabu, 5 Mei 2021. Setahun sudah Didi Kempot The Godfather of Broken Heart pergi. Namun kenangan dan karya-karyanya masih tetap abadi hingga hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.