Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal-akalan Pemilik Toko di Pekanbaru, Pintu Ditutup Seolah Sepi, Ternyata di Dalamnya Ramai

Kompas.com - 04/05/2021, 07:24 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Di tengah tingginya penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Pekanbaru, Riau, ternyata warga masih nekat berkerumun untuk membeli baju lebaran.

Kerumunan warga membeli pakaian ditemukan saat tim gabungan Polda Riau bersama TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan BPBD melakukan patroli pencegahan kerumunan di Pekanbaru.

"Pada Minggu (2/5/2021) malam, tim gabungan menemukan kerumunan warga disebuah toko pakaian di Jalan Kaharuddin Nasution, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Berburu Baju Lebaran, Warga Majalengka Rela Berdesakan di Pusat Perbelanjaan Sandang

Ratusan warga abai protokol kesehatan

Dia menyebutkan, ada ratusan warga yang kedapatan membeli pakaian yang mengabaikan protokol kesehatan.

Uniknya, pemilik toko menutup pintu agar tidak kelihatan ada aktivitas di dalamnya. Hal itu dilakukan untuk mengelabui petugas.

"Pintu tokonya ditutup. Ternyata ramai aktivitas di dalamnya. ini kan bisa berbahaya pada penularan Covid-19," kata Sunarto.

Sunarto menjelaskan, pada Minggu malam dilakukan operasi pencegahan kerumunan dan penyekatan mudik.

Baca juga: Masyakarat Nekat Berkerumun demi Baju Lebaran, MUI: Haram Hukumnya

Kerumunan di pusat perbelanjaan

Setidaknya, 223 personel gabungan yang dilibatkan. Personel terdiri dari jajaran Polda Riau, TNI, Brimob, Polresta Pekanbaru, Dishub, Satpol PP dan BPBD.

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan turut diikuti Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Muhammad Syech Ismed.

"Personel terbagi dalam lima tim. Kemudian, tim disebar untuk berpatroli dibeberapa ruas jalan yang kerap ditemukan kerumunan," kata Sunarto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com