Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Covid-19 di Padang Meningkat April Ini, Dinkes: Karena Kita Bekerja

Kompas.com - 28/04/2021, 20:09 WIB
Rahmadhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Angka positif Covid-19 di Kota Padang, Sumatera Barat, pada bulan April ini mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada Rabu (28/4/2021), jumlah positif Covid-19 berjumlah 17.455 orang, sembuh 16.405 orang dan meninggal 320 orang.

“Peningkatan tersebut disebabkan karena kita bekerja. Kita melakukan tracing, tracking dan tes swab, sehingga kita banyak menemukan orang terpapar positif Covid-19. Secara epidomologi itu bagus. Jika kita tidak melakukan hal tersebut, tentu tidak akan ditemukan kasus Covid-19 dan tidak akan meledak,”ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani, Rabu (28/4/2021) kepada sejumlah wartawan.

Baca juga: Kemenag Larang Takbir Keliling, Wali Kota Padang: Malam Takbiran Kan Masih Lama...

Lebih jauh dikatakan Feri, peningkatan kasus Covid-19 disumbangkan oleh salah satu pondok pesantren di Kota Padang yaitu Ar Risalah. Pihak Dinas Kesehatan Kota Padang sendiri sudah melakukan penanganan terhadap pondok pesantren Ar Risalah.

“Jadi yang terpapar positif Covid-19 itu tidak menyebar komposisinya, tapi terkelompok di salah satu pondok pesantren. Selain itu, penambahan angka positif Covid-19 itu bukan berasal dari pesantren Ramadhan yang digelar Pemkot Padang. Selama ini banyak yang salah persepsi. Sejauh ini belum ada penyebaran dari pesantren ramadhan,” ujarnya.

Menurut Feri, peningkatan positif Covid-19 juga disebabkan beberapa kelemahan yang terdapat di tengah masyarakat.

“Pertama yaitu karena rasa kedekatan. Ketika suami atau istri pulang ke rumah setelah beraktivitas di luar, mereka tidak mandi terlebih dahulu. Mereka merasa sudah satu keluarga jadi merasa aman. Seharusnya ketika dari luar, saat sampai di rumah harus mandi untuk antisipasinya,” ujarnya.

Kemudian, kata Feri, ketika berkumpul banyak warga yang tidak benar menggunakan masker, seperti tidak menutup hidup atau hanya sampai di dagu. Padahal penggunaan masker yang benar adalah menutup hidup dan mulut.

“Saat foto bersama juga menjadi titik lemah. Mereka melepas masker ketika foto bersama dan juga tidak menjaga jarak,”paparnya.

Selain itu, saat ini, menurutnya, masyarakat sudah jenuh menggunakan masker.

“Seperti di saat berbicara, kebanyakan masyarakat membuka maskernya dengan alasan suara tidak terdengar dengan jelas. Jadi banyak masyarakat yang salah dalam memahami protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Kota Padang Meningkat Sepekan Terakhir, Ini Datanya

Untuk itu, masyarakat diimbau menjalankan protokol kesehatan dengan benar agar tidak mudah terpapar virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com