KOMPAS.com - Bukan hanya pempem. Palembang ternyata memiliki kudapan lain yang istimewa.
Namanya gulo puan. Sayangnya kudapan manis ini sudah langka dan jarang ada yang membuatnya.
Dilansir dari Indonesia.go.id, konon gulo puan adalah kudapan para bangsawan warisan raja-raja Kesultanan Palembang Darussaalm
Seiring dengan berjalannya waktu, gulo puan menjadi kudapan khas masyarakat Palembang.
Baca juga: Kanji Rumbi Kuliner Ramadhan Khas Aceh, Gunakan Banyak Rempah, Dipercaya Tingkatkan Imun Tubuh
Bahan utama gulo puan adalah susu segar kerbau rawa dari Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Kerbau rawa (Bubalus Bubalis Carabauesis) adalah salah satu hewan asli Indonesia yang melakukan ritual makan dengan cara unik, yaitu kebiasaannya makan sambil menyelam air.
Dari Palembang, Pambangan berjarak sekitar 85 kilometer atau sekirar 50 km dari kota Kayu Agung ibu kota OKI.
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Resmi Larang Usaha Kuliner Anjing, Biawak, dan Ular
Cara membuatnya sedikit rumit. Lima liter susu kerbau rawa dan satu kilo gula merah dimasak dengan api kecil.
Campuran tersebut terus diaduk hingga lima jam. Jika susu telah mengental dan mengering, adonan kecoklatan siap dicetak sesuai dengan selera.
Bahan utama susu segar kerbau rawa sulit untuk didapatkan. Jika diganti dengan susu kerbau biasa, susu kambing, atau susu sapi maka rasa dan testurnya akan berubah.
Tidak hanya dapat diolah menjadi gulo puan. Susu dari kerbau rawa ini pun dapat diolah menjadi minyak samin, sagon puan, dan tape puan.
Baca juga: Lezatnya Sotong Pangkong, Kuliner Khas Pontianak, Banyak Dicari saat Ramadhan
Kudapan ini boleh dibilang mahal karena bahan baku dan waktu pengerjaannya yang cukup lama.
Cara membuat minyak samin dari kerbau rawa ini pun tidak terlalu sulit.
Cukup mengendapkan susu hingga lapisan dadih terpisah. Minyak samin berupa endapan putih inilah yang kemudian menebarkan aroma dengan rasa mirip mentega.