PALEMBANG, KOMPAS.com - Seluruh umat Hindu merayakan hari raya Galungan yang berlangsung pada Rabu (14/4/2021).
Pelaksanaan hari raya Galungan ini terlihat berlangsung di Pura Agung Sriwijaya yang terletak di Jalan Seduduk Putih, Keluraha 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, umat Hindu menjalankan Hari Raya Galungan dengan hikmat.
Panitia pun membuat jarak sekitar 1 meter antar umat agar tak terjadi kerumunan.
Ketua Badan Penyiaran Hindu Sumatera Selatan Putu Surya Adnyana mengatakan, sebelum terjadi pandemi Covid-19 Pura Agung Sriwijaya dipenuhi sekitar 200 umat Hindu dalam melaksanakan hari raya Galungan.
Baca juga: Umat Hindu Semarang Rayakan Galungan dengan Protokol Kesehatan
Namun, mereka harus membatasi jumlah umat yang datang untuk mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah.
"Kami batasi sampai 100 orang, namun memang yang datang ada 60 orang karena sekarang masih dalam kondisi pandemi," kata Putu usai melakukan sembahyang.
Putu menerangkan, perayaan hari Galungan sendiri dilakukan setiap enam bulan sekali. Hari raya itu dilakukan untuk memperingati Kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (Kejahatan).
Rangkaian acara itu pun, umat Hindu membersihkan Pura, persembahyangan (pemujaan terhadap dewa atau arwah) dan bersihmakrama (bersilaturahmi atau berkunjung) ke rumah-rumah umat yang lain.
"Sesaji berupa hasil alam, seperti buah-buahan beras ini sebagai bentuk rasa syukur yang diciptakan oleh Tuhan," ujarnya.
Baca juga: Hari Suci Galungan, Apa Saja Rangkaiannya?
Mada (32) salah satu umat Hindu di Palembang mengatakan, suasana Covid-19 memang membuat pelaksanaan hari Raya Galungan sepi.
Dua tahun sebelumnya, mereka biasanya mereka banyak membuat agenda setelah upacara keagamaan. Seperti makan bersama dan berkumpul bersama keluarga.
"Tetapi dua tahun belakangan memang sepi, biasanya ramai. Karena rangkaian acaranya banyak, sekarang dipersingkat setelah sembahyang langsung pulang. Kalau dulu makan bersama atau silaturahmi ke rumah keluarga," kata Mada.
Meski demikian, Mada bersama dua anak dan istrinya mengaku bersyukur karena dapat melaksanakan hari raya Galungan meskipun tak seramai sebelumnya.
"Kami juga memakai masker selama sembahyang tadi, sekarang masih dalam kondisi pandemi Covid-19," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.