Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maluku Kembali Ekspor Pala Setelah Terhenti 21 Tahun karena Konflik 1999, Dikirim ke China

Kompas.com - 03/04/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Provinsi Maluku kembali mengekspor biji pala setelah 21 tahun terhenti karena konflik Ambon 1999.

Eskpor perdana tersebut dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon pada Selasa (30/3/2021).

Total ada 28 ton biji pala yang dikemas di satu kontainer berkapasitas 400 feet yang akan dikirim ke China.

Baca juga: Terhenti 21 Tahun, Maluku Akhirnya Kembali Mengekspor 28 Ton Biji Pala

Terhenti sejak konflik Ambon 1999

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Kasrul Selang mengatakan setelah konflik 1999, Kepulauan Maluku tidak pernah ekspor pala.

Menurutnya selama ini ekspor biji pala ke luar negeri di lakukan di luar Ambon, salah satunya dari Surabaya.

"Tapi ini usaha kerja tim ekspor dan niat baik Pak Riki dan Pak Petra (eksportir) akhirnya ekspor dari Maluku. Selama ini Pak Petra bekerja bawa ke Surabaya. Tapi dengan bantuan dari tim ekspor, kita sudah canangkan bahwa kita akan ekspor dari Ambon, Maluku," ungkapnya di lokasi, Selasa.

Menurutnya 28 ton biji pala asal Maluku itu bernilai 215 juta dola Amerika Serikat.

Baca juga: Jejak Jalur Rempah di Maluku, Sejarah Ambon dan Kerajaan di Tanah Hitu

Daerah mendapat keuntungan

Sekretaris Darrah Maluku melepas elspor 28 ton biji pala langsung dari Pelabuhan Ambon ke China, Selasa (30/3/2021)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Sekretaris Darrah Maluku melepas elspor 28 ton biji pala langsung dari Pelabuhan Ambon ke China, Selasa (30/3/2021)
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang menjelaskan, pihaknya ikut mendorong agar petani dan pengusaha di Maluku dapat mengekspor langsung hasil bumi mereka.

Ia mengatakan bea Cukai sangat mendukung kegiatan ekspor di Maluku karena akan berdampak langsung terhadap perekonomian Maluku.

"Prinsipnya Bea Cukai memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat untuk memastikan kegiatan ekspor tidak terhambat," ujarnya.

Baca juga: Andaliman Si Merica Batak, Rempah Khas Danau Toba yang Tembus Pasar Jerman

Sementara itu eksportir pala, Ricky Wong dari PT Subuh Anugerah Indonesia (SAI) memastikan pihaknya akan terus mendukung upaya ekspor komoditi pala langsung dari Ambon agar berjalan lancar.

Menurutnya dalam pengurusan dokumen persyaratan tidak ada kendala dan sangat mudah karena dibantu Tim Percepatan Ekspor Maluku.

"Ke depannya kami akan selalu mendukung program ekspor ini. Kami juga menargetkan dalam setiap bulannya, ada ekspor pala langsung dari Ambon," katanya.

Ia menambahkan dengan diekspor langsung dari Ambon maka daerah juga akan mendapatkan keuntungan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com