PADANG, KOMPAS.com - Di tengah wacana impor 1 juta ton beras oleh Pemerintah Indonesia, Sumatera Barat ternyata belum membutuhkannya karena masih surplus.
Konsumsi beras di Sumbar per tahunnya mencapai sekitar 560.000 ton, sementara produksi beras tahun 2020 lalu mencapai 903.000 ton.
"Sumbar masih surplus beras tahun ini dan belum butuh impor beras," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumbar, Effendi yang dihubungi Kompas.com, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Hasil Panen yang Melimpah Ini Bukti Kabupaten Tuban Tidak Membutuhkan Impor Beras
Effendi mengatakan, stok beras Sumbar di gudang Bulog juga masih mencukupi untuk 3 bulan ke depan.
"Ada 10.000 ton stok beras di Bulog dan ini cukup 3 bulan ke depan. Kalau kurang ditambah lagi," kata Effendi.
Menurut Effendi, ketersediaan beras di Sumbar mencukupi karena tidak ada kebijakan melakukan tanam padi serentak.
Setiap daerah diberi kebebasan menanam padi kapan saja sehingga stok beras selalu tersedia.
"Beda dengan daerah lain, ada tanam serentak dan panen raya. Kalau di Sumbar petaninya tanam padi kapan saja karena iklim mendukung," jelas Effendi.
Menurut Effendi, kelebihan beras Sumbar banyak dikirim ke daerah tetangga seperti Riau, Kepri, Sumut, Jambi dan Pulau Jawa.
"Beras Sumbar itu enak rasanya dan disukai warga provinsi tetangga dan bahkan dikirim ke seluruh Indonesia untuk rumah makan Padang," kata Effendi.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan membuka keran impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun ini.
Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Budi Waseso, mengaku tak mengusulkan pengadaan beras impor pada tahun ini.
Baca juga: Petani: Harusnya Pemerintah Stabilkan Harga di Pasaran, Bukan Impor Beras
Langkah impor beras ini muncul justru setelah pihaknya menerima perintah mendadak dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya dikasih penugasan tiba-tiba untuk melaksanakan impor,” beber Buwas, sapaan akrabnya, dikutip dari Kompas TV, Rabu (17/3/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.