PADANG LAWAS, KOMPAS.com - Pasca-banjir bandang yang menerjang Desa Pintu Padang, Kecamatan Ulu Barumun, Padang Lawas (Palas), Jumat (12/3/2021) malam, situasi mulai berangsur normal.
Namun, sejumlah keluarga masih mengungsi akibat rumah mereka habis disapu banjir.
"Kondisi mulai berangsur normal. Dan, sampai saat ini masih tahap pembersihan, juga pendataan yang terdampak banjir," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pemkab Palas, Achmad Fauzan Nasution lewat pesan singkat, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Desa di Padang Lawas, 9 Bangunan Rusak Parah, Puluhan Warga Mengungsi
Fauzan mengatakan, warga yang rumahnya habis disapu banjir sampai saat ini masing menumpang di rumah keluarga mereka yang terdekat.
Persoalan itu sudah dikoordinasikan ke Dinas Sosial Provinsi Sumut dan juga Kementerian Sosial, untuk segera mendapat tanggapan.
"Ini ada upaya mengarah kepada tanggap darurat, korban yang rumahnya habis sampai saat ini masih menumpang di rumah keluarga yang lain. Dan, kita sudah koordinasi ke Provinsi Sumut dan Kementerian Sosial," kata Fauzan.
Fauzan menjelaskan, bencana banjir bandang tersebut tidak hanya merusak bangunan dan rumah warga, tetapi juga areal sawah, kebun dan kolam ikan warga yang akan masuk masa panen.
"Tidak hanya Desa Paniaran saja, ada beberapa desa lagi yang terdampak, namun tidak parah hanya rendaman air saja. Juga ada kebun, sawah serta kolam ikan warga yang rusak," sebut Fauzan.
Kepala Polisi Resor Padang Lawas Ajun Komisaris Besar Jarot Yusviq Andito mengatakan, pasca-banjir bandang, pihaknya langsung melakukan evakuasi bersama pihak TNI, Brimobda Sumut, Pemkab Palas dan masyarakat.
"Kami langsung turun dan melakukan gotong-royong untuk penanggulangan pasca-banjir," kata Jarot.
Jarot menerangkan, sesuai hasil pendataan aparat, ada 8 rumah dan satu puskemas yang terdampak besar banjir bandang.
"Total ada 9 bangunan, 6 rumah hanyut dibawa banjir, 2 rumah dan 1 puskesmas mengalami kerusakan berat," terang Jarot.
Jarot mengatakan, selain Desa Paniaran, banjir juga merendam beberapa desa terdekat lainnya, yaitu Desa Sibulussalam, Simanuldang dan Matondang.
"Kondisi sudah berangsur normal, mulai dari pendirian posko, dapur umum dan membangun jembatan penghubung yang rubuh sudah kita lakukan," kata Jarot.
Jarot mengatakan, selain proses penanggulangan bencana, bantuan kebutuhan warga yang terdampak banjir juga sudah diberikan.