PANDEGLANG, KOMPAS.com - Belakangan ini ramai diperbincangkan terkait ajaran Hakekok, di mana 16 orang pengikutnya di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, mandi telanjang bersama.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa ajaran yang diikuti belasan orang yang terdiri dari delapan pria, lima wanita, dan tiga anak-anak itu menyimpang.
Baca juga: 16 Pria, Wanita, dan Anak-anak di Pandeglang Mandi Telanjang Bersama, Diduga Ritual Ajaran Sesat
Lalu bagaimana asal usul ajaran tersebut?
Ajaran Hakekok di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, dipimpin oleh seorang pria bernama Arya asal Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Mengutip Tribunnews, Arya melaksanakan ritual mandi bareng bagian dari ajaran Balatasuta dengan mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh almarhum E alias S.
Ajaran ini sudah terdeteksi sejak bertahun-tahun lalu di Desa Karangbolong.
"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," kata Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani, Jumat (12/3/2021).
Para pengikut ajaran Hakekok menggelar ritual mandi bersama dengan maksud untuk menyucikan.
Arya mengaku ajaran tersebut telah melakukan komitmen dengan Imam Mahdi dam dijanjikan kaya raya.
Namun setelah menunggu bertahun-tahun janji tersebut tidak kunjung terkabul.
"Akhirnya setelah melakukan rajaban kemarin, mereka memutuskan untuk menyucikan diri, bebersih, dan bubar," kata Hamdi.
Desa terpencil
Para pengikut ajaran ini tinggal di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.
Butuh waktu sekitar empat jam dengan sepeda motor untuk mencapai lokasi kampung tersebut.
Karena akses jalan yang terjal dan sempit, lokasi desa tempat aliran Hakekok tersebut hanya dapat dilalui sepeda motor atau berjalan kaki selama empat jam.
Sepanjang jalan menuju lokasi, hanya tampak perkebunan dan semak belukar.
Perkampungan tersebut terbilang sepi. Jarak antar rumah sekitar 300 meter.
Dari pengakuan warga sekitar, Arya terbilang sosok yang tertutup dan sangat jarang keluar rumah, bahkan bertegur sapa dengan warga.
Dia juga tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.
Bertobat
Arya dan 15 pengikutnya telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Adapun Arya, pimpinan kelompok tersebut mengakui kesalahannya dan ingin tobat.
Sebanyak 16 Orang tersebut akan dibawa ke rumah singgah sembari dilakukan pembinaan.
"Dia merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing, dan dibina. Pengen tobat," kata Hamdi. (Penulis : Kontributor Banten, Acep Nazmudin|Editor : Aprillia Ika)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Menelusuri Kelompok Hakekok Lakukan Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana, Lokasinya di Area Kebun Sawit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.