Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Kembali Luncurkan 50 Kali Guguran Lava Pijar dalam 6 Jam

Kompas.com - 05/03/2021, 09:29 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.comGunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 50 kali. 

Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Jumat (5/3/2021), sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, secara visual asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

"Teramati 50 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat.

Dari data BPPTKG, jarak luncur guguran lava pijar maksimum 1.200 Meter. Guguran lava pijar mengarah ke barat daya.

Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan 8 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1.500 Meter

Data kegempaan Gunung Merapi, periode pengamatan Jumat 5 Maret 2021 pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, guguran sebanyak 53 dengan amplitudo 3 mm-16 mm dan durasi 10 detik-85 detik.

Hembusan sebanyak 3 dengan amplitudo 6 mm-8 mm dan durasi 11 detik-16 detik. Hybrid/Fase Banyak jumlah 1 dengan amplitudo 10 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7 detik.Vulkanik Dangkal sebanyak 1 dengan amplitudo 35 mm, dan durasi 11 detik.

Sementara berdasarkan laporan akivitas Gunung Merapi periode pengamatan Kamis 4 Maret 2021 pukul 18.00 WIB-24.00 WIB, teramati 3 kali awan panas guguran.

Tercatat awan panas guguran  dengan jarak luncur 1.300 meter-1.500 meter.

Awan panas guguran terjadi pada pukul 20.00 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 126 detik.

Estimasi Jarak luncur 1.300 meter ke arah Barat Daya.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter ke Barat Daya

Kemudian pada pukul 21.36 WIB kembali terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 145 detik. Jarak luncur 1.500 Meter ke arah Barat Daya.

Tak berselang lama, awan panas guguran terpantau terjadi kembali pada pukul 21.42 WIB.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 126 detik.

Jarak luncur kurang lebih 1.300 meter ke arah Barat Daya.

Selain itu teramati 31 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah Barat Daya.

BPPTKG sampai saat ini masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat  diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com