Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacok Seorang Pemuda hingga Tewas, Pelaku Emosi Melihat Korban Menarik Tangan Istrinya

Kompas.com - 04/03/2021, 20:34 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - HSN, tersangka kasus pembacokan yang menewaskan Syaifudin Sahab (21) mengakui perbuatannya kepada polisi.

HSN tak kuasa mengontrol emosi saat melihat korban membawa istrinya masuk ke dalam rumah pada Selasa (2/3/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.

HSN yang bekerja sebagai tukang jagal sapi di pasar sedang melintas di depan rumah korban, Jalan Tenggumung Wetan, Surabaya.

Saat itu, ia melihat sepeda motor yang biasa dipakai istrinya dituntun masuk ke dalam rumah oleh pria yang tidak dia kenal.

"Saya tidak sengaja melihat sepeda istri saya dituntun masuk oleh pria itu (korban). Karena saya penasaran saya tunggu di depan rumahnya tapi tidak juga keluar, akhirnya saya masuk ke rumah itu," kata HSN di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Kisah Melissa, WN Perancis yang Menikah dengan Pria Asal Lombok, Mengaku Suka Tempe Goreng

HSN mengaku, mendengar suara ribut dari dalam rumah. Ia melihat korban menarik tangan istrinya.

HSN pun masuk dan terlibat perkelahian dengan korban. Dalam perkelahian itu, HSN mengeluarkan pisau yang diselipkan di celananya. Ia menusuk korban.

"Pisau itu saya bawa karena saya baru pulang dari pasar. Pisau untuk bekerja," terang HSN.

Istrinya yang melihat langsung perkelahian itu langsung keluar rumah dan berteriak minta tolong. HSN pun langsung kabur.

Sementara korban meninggal dan dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.

 

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, pelaku sebelumnya tidak pernah kenal dengan korban.

"Kalau istrinya kenal dengan korban lewat Facebook setahun terakhir. Soal hubungan khusus isteri pelaku dengan korban masih kami dalami," kata Ganis.

Usai peristiwa itu, pelaku langsung melarikan diri ke rumah orang tuanya di Madura. HSN ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian.

Baca juga: Bacok Seorang Pemuda hingga Tewas di Surabaya, Pria Ini Ditangkap di Madura

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, HSN langsung ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Pelaku kita jerat dengan pasal 351 ayat 3 dan atau pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara," terang Ganis.

Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan untuk menganiaya korban dan baju yang dipakai saat melakukan aksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com