Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Apresiasi Langkah Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI

Kompas.com - 22/01/2019, 13:54 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Thahjo Kumolo menilai positif dan mengapresiasi langkah Edy Rahmayadi mundur dari ketua umum PSSI. Tjahjo mengatakan, kini Edy bisa lebih fokus menjalankan tugasnya sebagai gubernur Sumatera Utara.

"Mundurnya Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI dilihat positif saja," kata Tjahjo lewat pesan singkat kepada wartawan, Selasa (22/1/2019).

Tjahjo mengatakan, langkah mundur Edy Rahmayadi kemungkinan karena mantan Pangkostrad tersebut membagi waktu antara memimpin PSSI dan Sumatera Utara.

Sebab, konsolidasi PSSI selaku organisasi yang mengatur sepakbola di Indonesia harus cepat dilakukan. Sementara agenda Edy sebagai gubernur Sumatera Utara yang baru terpilih juga cukup padat.

Baca juga: Edy Rahmayadi Mundur, Menpora Ingatkan PSSI untuk Terus Berbenah

"Saya melihatnya sebagai Mendagri positif saja dan mengapresiasi langkah positif Pak Eddy Rahmayadi, toh sebagai Ketum PSSI Pak Eddy sudah mampu menoreh prestasi untuk PSSI," ujar politisi PDI-P ini.

Edy Rahmayadi menyatakan mundur sebagai Ketua Umum PSSI pada Minggu (20/1/2019). Edy menyatakan bahwa dia mundur karena bertanggung jawab dan tak ingin mengkhianati PSSI.

"Saya nyatakan hari ini saya mundur dari ketua. Dengan syarat, jangan khianati PSSI ini," kata Edy dikutip dari Tribun Bali.

Kompas TV Mundurnya Ketua Umum Edy Rahmayadi dari jabatan tertinggi di PSSI memang mengejutkan banyak pemerhati sepak bola nasional. Babak baru sepakbola Indonesia pun dimulai dengan naiknya sang wakil Joko Driyono sebagai ketua umum menggantikan Edy Rahmayadi. Keputusan Gubernur Sumatera Utara ini pun disambut baik pemain senior Persib Bandung, I Made Wirawan. Menurut Made, posisi Ketua PSSI yang kini dijabat Joko Driyono diharapkan akan lebih baik ke depannya. Para pemain berharap penataan kembali sistem kompetisi bisa meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional. Hal senada juga diungkap jajaran pelatih Semen Padang. Semen Padang yang bermarkas di Bukit Karang Putih Indarung ini menilai sikap Edi sebagai wujud sportifitas. Dengan mundurnya Edi, jajaran pelatih tim yang berjuluk kabau sirah ini berharap PSSI yang dipimpin Joko Driyono nantinya dapat lebih fokus untuk mengurus persepakbolaan Indonesia. Kepemimpinan yang baru juga diharapkan dapat menyelesaikan segala persoalan yang ada, terutama mengikis habis persoalan mafia bola yang telah menciderai sepak bola indonesia di mata dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com