Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Disnakersostrans, Seorang Buruh Pingsan hingga Dilarikan ke RS

Kompas.com - 13/05/2016, 15:37 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Upaya puluhan buruh dari PT Tirtadaya Adi Perkasa (TAP) dan PT Soedali Sejahtera untuk menuntaskan kasus yang membelitnya tak kunjung surut.

Puluhan buruh kembali mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kabupaten Pasuruan untuk meminta kejelasan soal kasus perburuhan itu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan buruh itu memilih untuk tidak berorasi. Mereka sekadar duduk di halaman kantor Disnakersostran dengan alas yang dibawanya.

Namun begitu, ada salah satu buruh yang pingsan selama berada di halaman Disnakersostran. Buruh yang diketahui bernama Nurul Huda dari PT Soedali Sejahtera itu akhirnya dilarikan ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan untuk menjalani perawatan.

"Tidak tahu kok bisa semaput. Sumpek mungkin mikirin Pak Yoyok (Kepala Disnakersostran Kabupaten Pasuruan Yoyok Heri Sucipto) nggak datang-datang," kata Yayuk, salah satu buruh.

Terkait aksi itu, Yayuk mengaku ingin meminta penjelasan kepada pihak Disnakersostrans soal kasusnya. Menurut dia, salinan nota dua yang dikeluarkan oleh Disnakersostran belum disampaikan pihak buruh.

"Nota dua kami hanya dikasih yang fotokopi. Padahal kami minta yang legalisir," ungkapnya.

Di sisi lain, isi nota dua tidak sesuai dengan yang dilaporkan para buruh. Menurutnya, ada beberapa pasal yang dihilangkan, di antaranya Pasal 93, Pasal 183 dan Pasal 185 Undang-undang Ketenagakerjaan.

"Kemarin yang kami kirim sudah lengkap. Tapi keluarnya kok tidak sesuai. Pasalnya digondol gendruwo paling," paparnya.

Yayuk juga menunjukkan nota dua yang tidak sesuai dengan laporan puluhan buruh tersebut.

"Ini pasalnya tidak ada. Ini kayak surat cinta," jelasnya.

Ketua Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Pasuruan Suryono Pane mengatakan hal yang sama. Pihak Disnakersostran dikatakannya banyak membuang pasal yang dilaporkan.

"Ini nota dua tidak sesuai dengan dilaporkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Regional
Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
NTT dan Beban Demografi 2030

NTT dan Beban Demografi 2030

Regional
Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Regional
Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Regional
Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Regional
Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Regional
Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Regional
Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Regional
“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

Regional
Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Regional
Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Regional
Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Regional
Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com