Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Ponsel Pengemudi Go-Jek Digondol Maling di Pangkalan

Kompas.com - 18/11/2015, 18:17 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah kamera pengintai (CCTV) merekam aksi pencurian gadget milik pengemudi Go-Jek di pangkalan Go-Jek, Jalan Raya Ngagel Surabaya, Selasa (17/11/2015).

Pelaku mencuri empat unit ponsel milik dua pengemudi Go-Jek di pangkalan tersebut yang sedang tidur. 

Dalam rekaman tersebut, laki-laki pelaku pencurian mengenakan celana jeans warna biru dan atasan putih dibalut jaket warna biru dan memakai helm warna putih.

Sebelum memasuki pangkalan melalui jendela, pelaku sempat terlihat mondar-mandir di sekitar pos pangkalan.

Tidak butuh waktu lama bagi pencuri itu untuk mengambil empat ponsel pengemudi Go-Jek yang saat itu sedang berada di samping pemiliknya yang sedang tertidur pulas.

Setelah mengambil empat ponsel, pelaku langsung keluar dari pangkalan Go-Jek dengan santai. Pencuri tidak sadar jika aksinya terekam kamera CCTV.

Twinto Akbar, salah satu pengemudi Go-Jek korban pencurian, mengaku jika salah satu ponsel yang dicuri adalah fasilitas dari perusahaan Go-Jek yang dia dapat untuk menerima order, satunya lagi adalah ponsel pribadinya.

Dia khawatir, ponsel tersebut dipakai untuk kegiatan jahat, mengingat ponsel tersebut di perusahaan tercatat atas namanya.

"Saya khawatir dipakai untuk hal-hal negatif, karena itu memakai nama saya," ungkap Twinto.

Karena fasilitas gadgetnya hilang, otomatis hari ini dia tidak dapat melayani penumpang. Namun, peristiwa itu sudah dilaporkan ke kantor polisi terdekat, berikut rekaman CCTV sebagai barang bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Regional
Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
NTT dan Beban Demografi 2030

NTT dan Beban Demografi 2030

Regional
Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Regional
Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Regional
Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Regional
Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Regional
Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Regional
Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Regional
“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

Regional
Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Regional
Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Regional
Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Regional
Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com