Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ikut Keluhkan Mahalnya Tempe

Kompas.com - 09/09/2013, 17:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kelangkaan kedelai di pasaran tidak hanya dikeluhkan masyarakat umum. Orang nomor satu di DKI Joko Widodo pun mengeluhkan kelangkaan yang menyebabkan kualitas makanan rakyat tersebut jadi berkurang.

"Tadi saya habis makan. Tapi, jangan ditanya, tahu tempe dulu gede, sekarang kecil," ujarnya sambil menjentikkan jarinya di sela kerja di Balaikota, Jakarta, pada Senin (9/9/2013) siang.

Sayangnya, Jokowi mengaku urusan perutnya itu tak bisa diintervensi lebih banyak oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia mengatakan, terkait stok kedelai, pengendalian harga dan sebagainya diurus Kementerian Pertanian.

Pihaknya, lanjut Jokowi, hanya bertugas untuk mengawasi distribusi kedelai hingga ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta, yakni melalui PD Pasar Jaya. Meski demikian, ia mengakui bahwa peran PD Pasar Jaya dalam mengontrol distribusi masih kurang.

"Jakarta enggak mungkin bisa sendiri, itu urusan pusat. Makanya, Rabu besok, kita akan bertemu dengan PD Pasar Jaya buat membahas," ujarnya.

Harga kedelai di pasar tradisional Jakarta saat ini mencapai Rp 990.000 per kuintal. Padahal, harga sebelumnya ialah hanya Rp 700.000 per kuintal.

Para pedagang pun melakukan protes dengan mogok kerja selama beberapa hari. Tidak ada pilihan lain lagi selain mogok produksi sebagai bentuk perjuangan mengembalikan harga kedelai.

"Mogok begini rugi sih. Tidak ada uang buat makan, paling ya ngutang. Cuma supaya harga kedelai turun dan solidaritas se-Indonesia aja," kata Cahyono, seorang pedagang tahu dan tempe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com