Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangian, Musik Lokal Tak Lekang Zaman

Kompas.com - 16/05/2013, 16:35 WIB

Joni Laro’s, pemilik studio rekaman Laro’s, mengatakan, dalam sebulan bisa 4-5 artis baru muncul untuk rekaman. Di pasaran yang wilayahnya tergolong sempit seperti Banyuwangi, setiap bulan hampir selalu ada 10 album baru kompilasi yang beredar.

Bagi musikus, langgengnya musik lokal membawa kegairahan ekonomi. Di Banyuwangi, artis baru biasanya dibayar Rp 1 juta-Rp 2 juta untuk menyanyikan satu lagu di album kompilasi. Adapun artis senior bisa memproduksi album sendiri dan bayarannya bisa Rp 40 juta.

Penghasilan para penyanyi tak hanya dari rekaman. Artis biasa mendapat tanggapan di berbagai acara mulai dari hajatan sampai bisnis hiburan dengan bayaran yang bervariasi Rp 2 juta-Rp 20 juta. Mema Saskia (23), artis muda dari Banyuwangi, bisa dibilang laris manis menerima undangan menyanyi. Dalam satu bulan, ia bisa menerima tawaran manggung lebih dari 20 kali, termasuk saat musim panen, musim hajatan pernikahan, dan musim liburan.

Candra Bayu, penyanyi papan atas Banyuwangi, bahkan benar-benar bisa mengandalkan hidup dari bernyanyi. Mulai menyanyi sejak 2006, Candra sudah bisa membeli rumah, mobil baru, dan menghidupi keluarganya dengan layak.

Rezeki juga mengalir ke para pemusik, pencipta lagu, hingga pemilik studio rekaman. Pencipta lagu seperti Andang CY bisa menerima royalti berkali-kali dari lagunya yang sukses. Lagu ”Umbul-umbul Belambangan” yang sudah menjadi maskot lagu daerah Banyuwangi bahkan sudah lebih dari 10 kali direkam ulang. Andang, yang dulunya guru SD, mengakui, pencipta lagu berbeda dengan penyanyi. Lagu ciptaannya biasanya hanya dinilai di bawah Rp 1 juta. Jika lagunya populer, ia bisa berkali-kali menerima royalti.

Namun, industri musik lokal bukan tanpa persoalan. Sejatinya, musik lokal tertumpu pada kualitas dan orisinalitas, bukan pasar semata. Faktanya, sebagian pemusik cenderung berkarya minimalis, larut dalam selera pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com