Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual di Lokasi Jatuhnya Lion

Kompas.com - 16/04/2013, 21:00 WIB

Selain itu tetap mempertimbangkan aspek kelancaran transportasi udara dengan tidak mengganggu aktivitas penerbangan Bandara Ngurah Rai itu.

Mangku Pastika mengaku belum bisa mengambil langkah lebih lanjut dan masih menunggu hasil penyelidikan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk bisa ditindaklanjuti lebih mendalam.

Segera evakuasi

Pantai Segara Kuta, lokasi jatuhnya pesawat Lion Air itu sehari-harinya sebagai tempat berjemur wisatawan mancanegara  sambil menikmati deburan ombak.

Oleh sebab itu bangkai kapal yang terbelah menjadi dua diharapkan segera dievakuasi, setelah komisi nasional keselamatan transportasi (KNKT) selesai melakukan penyelidikan, harap Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya.

Pihak perusahaan penerbangan Lion Air agar segera memindahkan bangkai pesawat  yang tergelincir tersebut. Hal itu penting dilakukan, jika dibiarkan terlalu lama mengambang di laut mengakibatkan pemandangan yang tidak baik, bahkan akan menjadi trauma bagi warga yang melihat bangkai kapal tersebut.

Oleh sebab itu Arjaya minta kepada tim KNKT segera mengumumkan hasil penyelidikan musibah jatuhnya pesawat tersebut kepada publik.

"Kalau bisa cepat diumumkan kepada masyarakat akan lebih baik, sehingga masyarakat tidak ragu menggunakan pelayanan penerbangan Lion Air," harap Arjaya yang juga politikus PDIP itu.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti mengatakan bangkai pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-904  hingga kini belum bisa dipindahkan karena masih menunggu proses penyelidikan oleh KNKT.

Pihaknya masih berusaha untuk mengevaluasi pesawat naas itu  tim KNKT. Pemindahan bangkai pesawat dari perairan itu memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga membutuhkan waktu.

Tim dari Kemenhub dan KNKT sejak Minggu (14/4) melakukan penyelidikan terhadap bangkai pesawat Boeing 737-800NG berwarna putih itu kondisinya  terbelah dua yang sebagian besar badan pesawat masih mengapung dan sebagian sudah tenggelam.

Tim KNKT dan Kemenhub nantinya akan menarik langsung bangkai pesawat tersebut ke sebuah lokasi yang aman atau memotong setiap badan pesawat.

Demikian pula kotak hitam yang terdiri atas dua data penting dalam pesawat, yakni "Flight Data Recorder" (FDR) telah berhasil diambil oleh tim evakuasi, sedangkan "Cockpit Data Recorder" (CDR) yang merekam suara di dalam kokpit saat ini tengah dalam upaya pengambilan.

"Data tersebut segera akan dibawa ke Jakarta untuk dibaca," tutur Herry.

Sejarah Kuta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com