Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegakkan Hukum terhadap Pelaku Premanisme

Kompas.com - 09/04/2013, 05:59 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Praktik premanisme atau penyelesaian masalah dengan cara kekerasan terjadi akibat lemahnya penegakan hukum. Untuk mengatasinya, pemerintah diminta sungguh-sungguh menegakkan hukum terhadap setiap pelaku premanisme, termasuk oknum aparat yang terlibat.

"Pastikan bahwa pemerintah serius meningkatkan kredibilitas penegak hukum dan proses hukum. Hanya dengan cara itu, premanisme bisa diatasi," kata Direktur Eksekutif Elsam, Indri D Saptaningrum, di Jakarta, Senin (8/4/2013).

Menurut dia, penyerangan oknum Kopassus yang menewaskan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu harus dipisahkan dengan upaya pemberantasan premanisme.

Kasus itu justru mempertontonkan cara "premanisme", yaitu sekelompok oknum tentara untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan, sepihak, dan melawan prosedur hukum.

Praktik premanisme semacam itu sangat berbahaya karena menggerogoti mekanisme hukum, bahkan mengajak kita kembali ke cara rimba, yaitu siapa kuat, dia yang menang. Apalagi, jika itu dilakukan dengan mempergunakan sumber daya negara, seperti senjata untuk sumber daya manusia pasukan keamanan.

"Jelas, ini ancaman serius bagi konsolidasi demokrasi yang salah satu pilarnya adalah penghargaan atas mekanisme hukum dan supremasi hukum," katanya.

Salah satu sumber munculnya premanisme adalah mandulnya penegakan hukum. Untuk mengatasinya, pemerintah harus menegakkan hukum tanpa diskriminasi. Dorong polisi bekerja secara profesional. Evaluasi lembaga-lembaga yang memang terindikasi terlibat dalam praktek premanisme.

Karena masalahnya soal penegakan hukum, semestinya institusi-insitusi non-penegak hukum jangan dilibatkan dengan alasan apa pun. "Dalam hal ini, publik perlu mengawasi kinerja aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, termasuk peradilan yang transparan dan adil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com