Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilematisnya Mobil Listrik

Kompas.com - 27/02/2013, 02:37 WIB

Ramah lingkungan

Sasaran hakiki mobil listrik adalah mengurangi kebergantungan bahan bakar minyak. Dari sisi keramahan lingkungan, amat bergantung pada sumber listrik pengisi ulang aki mobil.

Jika masih memakai sumber jaringan listrik PLN yang didominasi pembangkit berbahan bakar fosil, baik batubara maupun BBM, hanya akan memindahkan pencemaran lingkungan. Kendaraan listriknya tak mencemari, tetapi pembangkit listrik masih menebar pencemaran.

Melihat kondisi Tanah Air hingga 2030—target maksimalisasi pemanfaatan energi terbarukan—pengembangan mobil listrik belum signifikan mengurangi pencemaran. Mobil listrik yang benar-benar hijau bisa menggunakan penyetrum ulang sel surya. Namun, investasi sangat mahal.

Cara lain, mengganti baterai dengan pembangkit listrik kimiawi yang dikenal dengan fuelcell. Tahun 2015 merupakan tahun kendaraan listrik fuelcell dan saat ini raksasa otomotif bekerja sama membangun kubu, seperti BMW-Toyota dan Daimler-Nissan-Renault.

Raksasa seperti Honda membangun stasiun pompa pengisian hidrogen dengan sel surya. Sebuah pompa pengisian hidrogen di Freiburg, Jerman, mampu mengisi dalam 3 menit. Sekali isi, menempuh 350-500 kilometer.

Sementara itu, penyempurnaan sistem isi ulang aki sedang dilakukan. Selain diharapkan mengisi penuh kurang dari 1 jam, bahan litium nanopartikel menyimpan tiga kali lipatnya yang dikembangkan di University of Southern California, AS. Bagaimana di Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com