Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Djoko di Solo Hanya Dihuni Pembantu

Kompas.com - 13/02/2013, 22:21 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com -- Salah satu rumah yang diduga milik tersangka korupsi simulator SIM, Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo di Solo, disita KPK pada hari Rabu (13/2/2013). Rumah seluas sekitar 800 meter persegi tersebut tampak tertutup.

Rumah yang berada di daerah RT 1, Gremet, Manahan Solo tersebut berada di pusat kota. Menurut ketua RT 1/ RW 7, Suwarno, rumah mewah itu memang tidak ada yang tahu pasti siapa pemiliknya. Namun, Suwarno mengaku pernah bertemu dengan sosok pria yang memperkenalkan diri sebagai Djoko Susilo dan menyatakan pemilik rumah tersebut.

"Dia bertamu dan memperkenalkan diri sebagai pemilik rumah. Namun saat itu dirinya mengaku bekerja di Kuwait, dan rumahnya akan dijaga oleh pembantu rumah tangganya," kata Suwarno saat dihubungi Kompas.com.

Suwarno menambahkan, saat itu Djoko Susilo yang ditemuinya berperawakan kurus dan tinggi. Dirinya pun hingga saat ini belum mendapat pemberitahuan resmi dari KPK terkait penyitaan rumah milik terduga kasus korupsi simulator SIM ini.

Namun demikian, kata Suwarno, warga sekitar mengaku melihat rumah mewah tersebut hanya dihuni pembantu rumah tangga, tidak pernah melihat sosok Djoko Susilo atau pemilik rumah tersebut.

Komisi Pemberantasan Korupsi menyita sejumlah rumah milik tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo. Rumah itu tersebar di tiga kota, yakni Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

"KPK melakukan pemasangan plang sita terhadap sejumlah rumah milik DS (Djoko Susilo) di Yogya, Semarang, dan Solo," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Menurut Johan, penyitaan aset Djoko ini dilakukan berkaitan dengan kepentingan penyidikan kasus dugaan korupsi dan TPPU simulator SIM. Mengenai nilai aset berupa rumah tersebut, Johan mengaku akan mengeceknya terlebih dahulu.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Dugaan Korupsi Korlantas Polri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com