Jakarta, Kompas -
Ketua Dewan Persusuan Nasional sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Teguh Boediyana mengatakan itu, Rabu (30/1), seusai bertemu Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pengurus Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Industri Pengolahan Susu, dan para peternak di Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut Teguh, pemerintah kurang merespons keinginan peternak. Saat ini harga susu impor setara satu liter susu segar sudah mencapai Rp 5.000 per liter. Sementara Industri Pengolahan Susu membeli susu segar produksi petani lokal dengan kualitas terbaik maksimal Rp 3.950 per liter.
Soekarwo sangat mendukung kenaikan harga jual susu segar peternak. Dukungan diberikan setelah Gubernur mengetahui kondisi riil yang dihadapi para peternak.
Saat ini, produksi susu segar nasional hanya 1.600 - 1.7000 ton per hari. Produksi susu dalam negeri hanya mampu memasok kurang dari 30 persen kebutuhan susu nasional. Dari total produksi susu tersebut, Jawa Timur merupakan pemasok terbesar, yaitu sekitar 950 ton, selebihnya Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Sulistyanto, Ketua GKSI wilayah Jawa Timur, mengatakan, saat ini industri susu menetapkan empat tingkatan kualitas dalam membeli susu peternak. Mulai dari kualitas I sampai IV, dengan selisih tiap tingkatan Rp 200 per liter. Harga beli susu Rp 3.950 per liter itu di tingkat koperasi. Di tingkat peternak, harga susu sekitar Rp 3.400 - Rp 3.500 per liter.
Dalam memproduksi susu, peternak selalu terdesak harga pakan. Jika pada tahun 2010 harga pakan untuk menghasilkan per liter susu Rp 3.300 per kilogram, tahun 2013 ini sudah mencapai Rp 3.600 per kilogram.