BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Alat-alat peringatan dini tsunami di Lampung sebagian besar tidak lagi berfungsi akibat aksi vandalisme. Komponen-komponennya diambil oleh warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Budi Harto mengatakan, pencurian komponen sistem peringatan dini tsunami ini terjadi pada alat yang ditaruh di Lampung Barat, Lampung Selatan, Bandar Lampung, dan Tanggamus.
"Biasanya elemen solar cell (sel surya) yang diambil, mungkin untuk dijual," ujar Budi.
Menurut Budi, vandalisme terjadi akibat ketidakpahaman masyarakat, khususnya nelayan, akan pentingnya alat-alat yang digunakan untuk peringatan dini dari bahaya tsunami itu.
Saat ini BPBD Lampung dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung tengah memasang alat peringatan dini tsunami, khususnya sirine, di sejumlah daerah di Lampung. Salah satunya di Kota Agung, Tanggamus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.