Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Tertembak di Kepala, Selesai Dioperasi

Kompas.com - 23/05/2012, 14:02 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Bocah korban tembakan senjata api, Muhammad Reza Fahlevi (4), saat ini masih dirawat di intensive care unit (ICU) RSU Columbia Asia, pascaoperasi selama tiga jam, Rabu (23/5/2012).

Bocah ini tertembak setelah sebelumnya mengambil senpi milik ayahnya, Brigadir Juliadi dari atas meja. Saat kejadian, Senin (21/5/2012) pukul 11.45 WIB, Juliadi sedang mencari berkas di rumahnya.

Kini, serpihan tulang otak telah berhasil dibersihkan oleh tim dokter di rumah sakit tersebut. "Operasi sudah berjalan baik," kata Bidang Pelayanan Kesehatan RSU Columbia Asia, Medan, dr Kianto N. "Operasinya berjalan mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Ada sebagian serpihan tulang yang dikeluarkan. Secara keseluruhan kondisi pasien stabil, tapi bagaimana kelanjutannya kita belum tahu. Saat ini dia sedang dirawat intensif di ruang ICU lantai III," jelas Kianto lagi.

Kianto mengatakan, Reza ditangani dr Rezeki SpBS, spesialis bedah syaraf dan dr Sujan Ali Fing SpM, untuk mengetahui efek letusan timah panas terhadap penglihatan Reza.  "Sejauh ini, dokter belum menemukan ada gangguan di mata korban," kata Kianto.

Berdasarkan informasi tim medis, ada kemungkinan tembakan tersebut mengakibatkan korban mengalami cacat. "Tetapi sejauh ini, bentuk cacatnya seperti apa belum bisa dipastikan. Rencananya, operasi cukup sekali. Sedangkan risikonya cukup tinggi, tapi kita upayakan penanganan semaksimal mungkin," katanya lagi.

Kianto lalu mengatakan, walaupun korban masuk ke rumah sakit dua hari lalu, pihak rumah sakit tak bisa serte-merta melakukan operasi. Menurutnya kondisi Reza kala itu masih memerlukan observasi. Korban pun perlu penambahan darah dan observasi lanjutannya. "Maka itu operasi dilakukan Selasa kemarin," tegasnya.

Reza saat ini dirawat di Ruang ICU lantai tiga usai menjalani operasi. Keluarga korban masih enggan berkomentar soal kondisi korban dan kronologi  kejadian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com