Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga BBM Memiskinkan Nelayan

Kompas.com - 02/03/2012, 18:51 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan harga BBM bersubsidi yang direncanakan berlaku mulai 1 April 2012 belum tentu berdampak pada kenaikan harga ikan. Ikan dianggap bukan komoditas pokok sehingga jika harganya mahal maka dengan mudah ditinggalkan.

Demikian dikemukakan Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo) Herwindo, di Jakarta, Jumat (2/3/2012).

Kondisi itu menyebabkan nelayan semakin tidak berdaya di tengah beban biaya kenaikan BBM bersubsidi. Ia menambahkan, disparitas harga BBM bersubsidi yang tinggi dengan pendapatan nelayan yang rendah akan membuat gejolak-gejolak, di antaranya alih profesi nelayan menjadi pedagang eceran BBM.

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Riza Damanik mengemukakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memiskinkan nelayan dan memicu pengalihan secara besar-besaran nelayan Indonesia kepada aktivitas lain di luar sektor perikanan.

Kebijakan BBM bersubsidi yang diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, antara lain, menetapkan harga solar naik dari Rp 4.300 per liter menjadi Rp 4.500 per liter. Selain itu, akan dilakukan pembatasan BBM subsidi untuk nelayan, yakni hanya untuk kapal nelayan dengan bobot mati maksimal 30 ton (GT).

Sebelumnya, semua kapal ikan Indonesia boleh menikmati BBM bersubsidi dengan kuota 25 kiloliter per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com