JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan harga BBM bersubsidi yang direncanakan berlaku mulai 1 April 2012 belum tentu berdampak pada kenaikan harga ikan. Ikan dianggap bukan komoditas pokok sehingga jika harganya mahal maka dengan mudah ditinggalkan.
Demikian dikemukakan Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo) Herwindo, di Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Kondisi itu menyebabkan nelayan semakin tidak berdaya di tengah beban biaya kenaikan BBM bersubsidi. Ia menambahkan, disparitas harga BBM bersubsidi yang tinggi dengan pendapatan nelayan yang rendah akan membuat gejolak-gejolak, di antaranya alih profesi nelayan menjadi pedagang eceran BBM.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Riza Damanik mengemukakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memiskinkan nelayan dan memicu pengalihan secara besar-besaran nelayan Indonesia kepada aktivitas lain di luar sektor perikanan.
Kebijakan BBM bersubsidi yang diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, antara lain, menetapkan harga solar naik dari Rp 4.300 per liter menjadi Rp 4.500 per liter. Selain itu, akan dilakukan pembatasan BBM subsidi untuk nelayan, yakni hanya untuk kapal nelayan dengan bobot mati maksimal 30 ton (GT).
Sebelumnya, semua kapal ikan Indonesia boleh menikmati BBM bersubsidi dengan kuota 25 kiloliter per bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.